JATIMTIMES - Bupati Tulangagung Maryoto Birowo dan ketua DPRD, Marsono, hadir dan turut meluncurkan Aplikasi GoDesa yang telah diakuisisi oleh Budi Setijahadi. Peluncuran ini ditandai dengan menekan tombol kembang api di salah satu hotel ternama di Tulungagung, Sabtu (2/8/2023).
Menurut Bupati Maryoto Birowo, karya anak Tulungagung ini patut diapresiasi karena aplikasi ini bisa digerakkan di seluruh Indonesia. Aplikasi yang diciptakan oleh Azmedia Corpora ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga : Warga Desa Manding Tiba-Tiba Mulas dan Diare, Dinkes Tulungagung Sudah Lacak ke Lokasi
Saat dikonfirmasi, Budi Setijahadi mengaku bangga dengan kehadiran GoDesa yang telah mempunyai server yang mumpuni.
Ia tertarik, lantaran di aplikasi GoDesa telah memenuhi kebutuhan masyarakat modern untuk membuat semua layanan pemerintahan desa dan informasi yang ada didalamnya dapat dinikmati dalam genggaman tangan.
"Karena bagus untuk pelayanan, maka saya sebagai putra daerah tertarik dan turut menutup kekurangan pembiayaannya," kata pria yang akrab disapa kang Budi atau BS.
Bagi kang Budi, digitalisasi Desa merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan mulai saat ini hingga waktu yang akan datang.
Untuk itu, ia mengajak para kepala desa untuk bergandeng tangan bersama AZmedia dan bergabung menggunakan aplikasi GoDesa
"Nah, kalau kita melihat perkembangan tekhnologi, maka aplikasi atau digitalisasi menjadi kebutuhan. Mulai gen Z dan Milenial, pelayanan sudah modern dan canggih," bebernya.
Kang Budi yang hingga saat ini mengaku belum tertarik masuk dunia politik, menegaskan ingin berbuat yang terbaik.
Baca Juga : Oknum Anggota DPRD Tulungagung Gedor-Gedor Pintu Kamar Tetangga, Ingin Lihat Janda Setengah Bugil
"Kalau saat ini saya belum tertarik, amanah rakyat itu sudah digariskan dan ada catatannya. Kalau semesta berkehendak, maka siapapun akan menjadi pemimpin yang akan memajukan Kabupaten Tulungagung ini," terangnya.
Dengan rejeki yang didapatkan selama ini, Kang Budi berharap dapat memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi, kedepan harus dirubah, pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah tidak boleh pasien atau keluarganya ditanya jenis kartu BPJS nya. Ditangani saja dengan cara profesional, setelah kondisi membaik maka baru data-data yang dibutuhkan ini ditanyakan," sentilnya.
Berbagai karangan bunga, tampak berjajar di depan venew acara ini. Tarian reog kendang menjadi sajian yang sangat menarik dinikmati.
Ditambah, lawakan Duo Jo atau Jokluthuk dan Joklithik menjadi meriah dengan penuh joke dan kelucuannya.