JATIMTIMES - Penetapan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan dari bacapres Anies Baswedan masih menjadi sorotan publik. Pengamat politik Rocky Gerung menilai pemilihan Cak Imin sebagai bacawapres Anies adalah salah satu upaya pengendalian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung juga menganggap kemarahan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah hal yang masuk akal.
Baca Juga : Sukseskan Kirab Pemilu 2024 Nasional, KPU Banyuwangi Matangkan Persiapan
"Kemarahan pak SBY masuk akal dan itu didasarkan pada perjanjian moral bahwa kita mau perubahan. Perubahan artinya jangan ada unsur yang di dalamnya ada Jokowisme. Nah, Cak Imin masih ada Jokowisme atau elemen-elemen Jokowi masih ada di situ. Publik melihat bahwa Anies kalau pakai Cak Imin, dia akan dikendalikan oleh Jokowi," ungkap Rocky Gerung, dikutip YouTube Rocky Geeung Official, Sabtu (2/9/2023).
Selain itu, menurut Rocky Gerung, jika suatu saat nama Anies terlalu melambung tinggi hingga dinilai membahayakan untuk jadi presiden. Maka bisa saja Anies dijegal melalui Cak Imin.
"Lalu Jokowi berpikir lagi, oke supaya Anies nggak jadi presiden, ada sprindik (surat perintah penyidikan) di Anies, nggak ada, ada sprindik di Cak Imin, ada," ucap Rocky Gerung.
Menurut dia, Cak Imin masih mempunyai kasus kardus durian atau kasus suap pengucuran dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2011 lalu.
Jika kasus tersebut sampai keluar sebelum hari pencoblosan, maka Anies dipastikan akan gagal menjadi presiden. "Bayangkan misalnya dua hari sebelum pencoblosan tiba-tiba sprindik keluar pada Cak Imin, karena soal kardus segala macam masih ada di KPK. Udah gagal-lah Anies kan, jadi kita musti hitung sampai di situ kira-kira," jelasnya.
Rocky Gerung juga menilai Jokowi harus mampu mengendalikan presiden nantinya secara maksimal. Entah pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto atau bakal capres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca Juga : Partai Demokrat Resmi Hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan
"Karena Jokowi tetap ingin bahwa pengendalian dia harus maksimal, entah pada Ganjar atau pada Prabowo. Jadi tetap di otak pak Jokowi atau 'Ganjar atau Prabowo', Anies itu nggak mungkin. Kalau Anies mulai mengejar Ganjar atau Prabowo, maka musti dibatalkan. Jadi sebetulnya Anies ditawan Pak Jokowi lewat Cak Imin," tandas Rocky Gerung.
Sebagai informasi, sebelumnya Anies didukung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). KPP tersebut terdiri dari tiga partai, yakni NasDem, Demokrat dan PKS. Namun karena Anies menyetujui kerjasama antara NasDem dan PKB dan menyetujui bacawapres yang dipilih adalah Cak Imin, sehingga Partai Demokrat resmi hengkang dari KPP, per Jumat (1/9/2023) malam. Keputusan cabutnya Demokrat dari KPP disampaikan usai melangsungkan rapat Majelis Tinggi Partai (MTP).
Sementara itu, pasangan Anies-Cak Imin dikabarkan bakal deklarasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Hotel Majapahit, Surabaya, pada Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.