JATIMTIMES - Musim konyolan atau tanam ketiga padi di sawah terancam gagal di Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Hal ini terjadi karena ketersediaan air dari irigasi sudah tidak mencukupi.
Akibatnya, petani menggunakan mesin pompa air berbahan bakar minyak guna mangairi sawah mereka.
Baca Juga : Kebakaran di Kawasan Bromo Meluas, Pemadam Makin Kualahan
Musim padi di wilayah ini dalam setahun bisa tiga kali, yaitu lanyah, gadu dan konyolan.
Menurut keterangan Parman, kepala fesa Duwet, musim konyolan ini petani harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih tinggi.
"Biasanya bisa panen dengan baik, namun petani memang harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak," kata Parman, Jumat (1/8/2023).
Kondisi ini, lanjut Parman, sudah lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya. Pasalnya, mesin pompa air berbahan bakar minyak (BBM) sudah dimiliki oleh petani dari bantuan pemerintah.
"Mesin pompa air bantuan dari pemerintah atau program, ada pompa air di beberapa tempat bertenaga listrik tapi tidak efektif karena biaya lebih tinggi," ujarnya.
Petani, lanjut Parman, telah terbiasa dari tahun ke tahun untuk mengeluarkan biaya tambahan saat harus menanam padi di musim kemarau. "Sudah menjadi kebiasaan petani. Mereka sudah hafal dengan situasi ini. Sebagian petani justru ada yang memilih menanam palawija," tuturnya.
Senada dengan Parman, Kepala Desa Bangunjaya Jaelani mengatakan persawahan di wilayah Kecamatan Pakel merupakan lahan paling ujung dari irigasi Bendungan Nglinggis di Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga : Sensasi Kemeriahan Riding Experience
"Masih bisa untuk diusahakan, yaitu dengan optimalisasi irigasi dari Bendungan Nglinggis," ucapnya.
Debit air di bendungan, di musim kemarau memang terjadi penyusutan. Akibatnya, air yang dialirkan ke sawah hanya sampai di wilayah Kecamatan Kelutan, Kecamatan Durenan.
"Jadi, pentingnya pemerintah melakukan optimalisasi ke bendungan ini agar jika musim kemarau tiba, kebutuhan air cukup bagi petani di sini," bebernya.
Dari pantauan media ini, beberapa pompa air terlihat terus dihidupkan untuk mengairi sawah. Tanaman padi yang baru berumur 1 hingga 2 minggu mulai tumbuh dan menghijau tapi membutuhkan air cukup banyak.
Sementara itu, beberapa petani mulai menanam tanaman palawija yang tidak begitu banyak membutuhkan air.