JATIMTIMES - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Lumajang, semakin meluas.
Sekedar informasi, laporan akun resmi @bbtnbromotenggersemeru titik api pertama dilaporkan pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 23.30 WIB di Bantengan (sekitar perbatasan resort PTN Wilayah Coban Trisula dan resort PTN Wilayah Ranupani). Hingga Jumat (1/9/2023), memasuki hari ketiga kebakaran belum bisa dipadamkan. Kini api kebakaran meluas ke blok jantur Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang.
Baca Juga : Sejarah Teko Blirik: Gelas Loreng Hijau Simbol Perjuangan Petani
Hingga memasuki hari ketiga kebakaran ini, dilaporkan sudah ada puluhan hektare hutan di TNBTS yang terbakar. Area hutan yang terbakar sendiri, meliputi alang-alang, semak belukar dan pohon cemara.
Melansir laporan dari BPBD Probolinggo turut menjadi bagian dari petugas gabungan yang memadamkan kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional ini. Dalam foto yang dibagikan melalui akun @bpbdkabprob, tampak petugas menggunakan peralatan seadanya untuk meminimalisir meluasnya api kebakaran di TNBTS. Salah satunya tongkat untuk dipukulkan ke api.
Momen saat petugas BPBD Probolinggo melakukan pemadaman kebakaran di TNBTS. (Foto: Instagram)
"TRC PB mendukung kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kawasan Savana Gunung Bromo bersama Petugas dari @bbtnbromotenggersemeru TNI, POLRI, MPA dan relawan setempat," jelas keterangan akun tersebut, dikutip Jumat (1/9/2023).
"Menurut Pers Release Balai Besar TNBTS penyebab dan luasan dampak hingga saat ini masih dalam proses identifikasi. Balai Besar TNBTS juga menghimbau kepada masyarakat maupun wisatawan untuk tidak membuat api di sekitar TNBTS mengingat saat ini kondisi cuaca sangat kering dampak musim kemarau panjang dan sebagian Savana mengering akibat frost (embun Upas)," imbuh keterangan akun tersebut.
Petugas gabungan mengaku kesulitan memadamkan kebakaran hutan ini lantaran jauh dari sumber air. Selain itu, angin yang kencang serta banyaknya tumbuhan yang mudah terbakar akibat musim kemarau juga menjadi penyebab sulitnya proses pemadaman kebakaran hutan.
Baca Juga : Pengundian Nomor Kior Pasar Induk Among Tani Berlangsung, Bulan Depan Pedagang Boyongan
Diketahui, tim advance yang bergerak untuk menangani kebakaran yang terjadi lokasi TN BTS, terdiri dari petugas resort PTN Wilayah Coban Trisula, resort PTN Wilayah Tengger Laut Pasir, resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan dan resort PTN Wilayah Ranupani BB TN BTS dibantu oleh Masyarakat Peduli Api (MPA).
Tim advance ini bergerak sejak Selasa (29/8/2023) hingga saat ini untuk mengisolir sumber api. Yakni dengan cara membuat ilaran dan melakukan pemadaman dengan menggunakan gepyok, Jetshooter dan mobil tangki serta pompa pemadam kebakaran.
Meski begitu pihak BB TNBTS menegaskan jika belum ada informasi soal penutupan kunjungan wisata Gunung Bromo. Sehingga dipastikan wisatawan yang hendak ke Gunung Bromo, dipastikan masih dibuka.