JATIMTIMES - Bocah perempuan yang terseret aliran Sungai Brantas di Tulungagung akhirnya ditemukan warga.
Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian dan Basarnas telah melakukan pencarian terhadap korban di Sungai Brantas Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, tetapi tidak membuahkan hasil.
Baca Juga : Bersama BKKBN dan Bupati, BPJamsostek Serahkan Santunan Bagi 2 Kader SubPPKBD di Kediri
Penemuan ini, menurut Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mujiatno,merupakan hasil dari upaya yang telah dilakukan sebelumnya. "Selanjutnya dilakukan pencarian oleh warga setelah terjadinya warga yang tenggelam," kata Mujiatno, Rabu (23/8/2023).
Ia memaparkan, mulai Senin 21 Agustus 2023 dilanjutkan pencarian oleh tim Basarnas. Namun, korban juga tidak ketemu.
Sehari setelahnya, dilanjutkan pencarian lagi pada Selasa 22 Agustus 2023 oleh tim Basarnas sampai pukul 17.00 WIB. "Tapi juga tidak ketemu," jelasnya.
Kemudian, pada hll Selasa 22 Agustus 2023 sekira pukul 20.00 WIB, mayat anak perempuan ini diketemukan warga di tepi sungai dari TKP berjarak sekitar 500 meter.
"Selanjutnya mayat dibawa ke Rumah Sakit Umum dokter IIskak Tulungagung," ungkap Mujiatno.
Seperti diberitakan sebelumnya, berniat mencari ikan bersama teman-temannya di slSungai Brantas, seorang anak berinital AZ (12), warga di salah satu wilayah Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, hilang terseret arus sungai. Sebelum hilang, AZ dikabarkan tenggelam ke dalam air sungai tempat ia bersama temannya mencari ikan.
Kapolsek Rejotangan AKP Puji Hartanto melalui Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno membenarkan adanya kejadian itu. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu (20/8/2023) pukul 16.30 WIB di Sungai Brantas yang membelah wilayah Kecamatan Rejotangan.
Baca Juga : Lakukan Evaluasi SOP Pendakian, UPT Tahura Raden Soerjo Tutup Sementara
"Awalnya, korban bersama tiga temannya berangkat main di ssngai Brantas untuk mencari ikan," kata Mujiatno, Senin (21/8/2023).
Sesampainya di tepi sungai, selang 30 menit atau sekira pukul 16.30 WIB, salah satu temennya berlari menghampiri saksi seseorang yang sedang mencari rumput dan memberi tahu temannya tenggelam.
"Mendengar cerita ini, saksi langsung berlari menuju pinggir sungai. Saat di tepi sungai saksi masih melihat korban terseret arus dengan posisi melambaikan tangan seperti orang berenang," ujarnya.
Sayangnya, saksi ini juga tidak bisa berenang sehingga ia hanya dapat berteriak meminta bantuan.
"Karena saksi tidak bisa berenang, akhirnya hanya bisa berteriak minta tolong, namun tak lama kemudian korban sudah tenggelam dan tidak kelihatan," ungkapnya.