JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, memastikan akan ada perbaikan pada jalan rusak di Desa Besole, Kecamatan Besuki. Jalan yang rusak dan diperbaiki dalam waktu dekat ini diantaranya yang kondisinya terkelupas didepan masjid dan ambles ke arah Popoh.
Kepala Dinas PUPR, Dwi Hari Subagyo menjelaskan, untuk perencanaan perbaikan tahun 2023 ini akan dilaksanakan di titik-titik tertentu. "(Untuk) Besole tahun ini ada perbaikan, titik titik tertentu, tidak bisa keseluruhan," kata Dwi Hari, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga : Aksi Bongkar Paksa Ruko Viral, Pemkot Tangerang Polisikan Pengunggah Video Pakai UU ITE
Ia menyebut, dua titik yang dipastikan adalah direalisasi tahun ini adalah depan masjid Besole yang aspal terkelupas dan
jalan ambles jurusan Popoh.
Pihaknya menurut Dwi Hari, telah mengusulkan ke kementerian PUPR secara keseluruhan ruas lingkar Campurdarat, Besuki dan Bandung. "Kita usulkan di Inpres pembangunan jalan daerah di Kemen PUPR, Tapi belum realisasi, kemungkinan tahun 2024," ujarnya.
Dinas PUPR sendiri menurut mantan Camat Ngantru ini mengungkapkan, dari usulan ke kementerian pada tahun 2023 ini baru direalisasikan di jalan Sendang, Geher ke Gambiran sepanjang 10 kilometer. "Inpres yang tahun 2023, hanya dapat diruas jalan Sendang, Geger, Gambiran sepanjang 10 kilometer (dengan nilai) penganggaran 21 Miliar. Ini proses pengerjaan," ungkap Dwi Hari.
Untuk yang wilayah Desa Besole, dari kajian yang dilakukan akan sulit mempertahankan jalan dalam kondisi baik dengan jangka panjang atau awet. "Kendalanya sebagus apapun infrastruktur kalo tidak diimbangi penanaman hutan kembali maka tidak akan bertahan lama, karena kena ancar dari lereng-lereng bukit," terangnya.
Untuk itu, Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung dalam jangka pendek dan menengah akan membangun cek dam dan saluran. "Jangka pendek atau menengah, untuk menampung ancar ada beberapa titik kita bangun cek dam dan saluran," bebernya.
Baca Juga : Anies dan Ganjar Siap Jawab Tantangan BEM UI Soal Debat di Kampus
Dwi Hari Subagyo mengajak masyarakat untuk kembali menanam pohon yang berada di wilayah rawan longsor, agar air bah dan tanah dari wilayah pegunungan dapat ditahan dan tidak turun ke jalan. "Perlu peran perhutani dan masyarakat," imbuhnya.
Jalan rusak di wilayah Besole ini, sering dikeluhkan masyarakat dan terakhir disampaikan oleh Kepala Desa, Suratman.
Menurutnya, dua tahun ini kondisi jalan cukup parah dan beberapa kali di usulkan belum terealisasi.
