JATIMTIMES - Setidaknya ada dua pertimbangan utama yang membuat Ahmad Irawan atau yang akrab di sapa mas Irawan, untuk memilih jalan hidup sebagai politisi. Kedua pertimbangan tersebut adalah berbuat baik dan kebermanfaatan bagi orang lain.
Dengan pertimbangan itulah, Mas Irawan memilih untuk mendaftarkan diri sebagai Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil V Jatim yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.
Baca Juga : Yara Petinju Putri Asal Banyuwangi: Yakin Juara Popnas dan Porprov VIII Jatim 2023
"Saya selalu meyakini dua hal, pertama bahwa kalau kita berbuat baik pasti balasannya kebaikan pula. Itulah iman dan tauhid yang diajarkan kepada kita," ucap Mas Irawan saat ditemui usai menghadiri agenda internal pendidikan politik dan bimtek relawan saksi TPS di Kecamatan Karangploso, Senin (21/8/2023).
Menurut Mas Irawan, politik adalah salah satu jalan yang tepat bagi dirinya untuk berbuat kebaikan terhadap sesama. Atas pertimbangan itulah dirinya memilih untuk mengabdi kepada masyarakat melalui kursi DPR RI.
"Politik ini jalan yang paling efektif bagi kita untuk berbuat baik. Sehingga filsuf-filsuf politik itukan mengatakan bahwa kebaikan tertinggi itu ada di dalam politik," tutur politisi kelahiran 1989 ini.
Saat ini Mas Irawan mengaku sangat bersyukur atas rizki yang diberikan Tuhan kepadanya. Namun, menurutnya sebanyak apapun rizki yang dia bagikan kepada sesama, masih ada batasnya. Tidak seperti jika dirinya duduk di kursi DPR RI yang bisa membuat kebijakan untuk menyejahterakan masyarakat.
"Se-kaya apapun orang, kalau menyumbang pakai uang pribadi itu ada batasnya. Tapi kalau dengan kekuasaan, satu kali tanda tangan kita bisa mengasih miliaran. Tapi ini bukan persoalan nominal, melainkan bagaimana kekuasaan itu berpihak kepada masyarakat. Itulah pentingnya politik, yaitu untuk kebaikan," terangnya.
Pertimbangan selanjutnya yang mendasari Mas Irawan terjun ke politik, adalah soal kebermanfaatan. Di mana, jika dirinya diberikan amanah untuk menjadi anggota legislatif, maka bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. Khususnya yang ada di Malang Raya.
"Pertimbangan kedua terjun ke politik adalah bisa bermanfaat untuk orang banyak. Kalau kita hidup sekedar hidup, kata Buya Hamka itukan babi di hutan juga bisa hidup. Maka ini adalah tangungjawab kita," imbuhnya.
Baca Juga : Rektor ITS: Gerakan Peradaban Indonesia Semangatnya Sama dengan Motto ITS Advancing Humanity
Titik balik kehidupan Mas Irawan sebelum terjun ke politik adalah saat dirinya menjalani kehidupan di Malang. Di mana, saat dirinya menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), biaya kehidupan yang dia jalani cukup pas-pasan.
Hal itulah yang juga mendasari Mas Irawan untuk bertekat mengangkat derajat hidup masyarakat di Malang Raya agar lebih sejahtera. Caranya adalah dengan melalui Pemilu 2024.
"Saya memahami bahwa apa yang saya dapatkan ini bagian dari perjalanan saya di Malang. Saya dulu kuliah jalan kaki, UMM tempat saya kuliah. Nge-kos saja berapa biayanya, pokoknya susah lah," tuturnya.
Roda kehidupan berputar, Mas Irawan kini merasa sangat bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Namun, saat kehidupannya sudah serba kecukupan, dirinya masih merasa punya tanggungjawab kepada Tuhan. Yakni ingin memberikan pengabdian kepada masyarakat.
"Kita di beri pendidikan, kecerdasan, anugrah rizki itu tidak semua orang di beri anugerah dan kesempatan yang sama, dengan apa yang kita peroleh saat ini. Itulah yang mendasari saya bahwa ini merupakan tanggungjawab saya kepada Tuhan. Bahwa saya punya tangungjawab kepada masyarakat luas, itulah yang mendasari saya masuk politik," tukasnya.