JATIMTIMES - Populasi Elang Jawa ditemukan di Lereng Hutan Gunung Pucung, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Salah satu diantaranya masuk dalam kategori terancam punah. Populasi elang itu ditemukan oleh lembaga pemerhati lingkungan Profauna Indonesia. Untuk sementara ada tiga ekor spesies Elang Jawa di dalam hutan.
Penemuan itu terdeteksi setelah mereka memasang kamera trap di sejumlah titik hutan Gunung Pucung untuk merekam aktivitas hewan tersebut. “Kami pasang sebanyak 12 kamera trap. Hasilnya, sementara kami temukan ada tiga ekor spesies Elang Jawa di dalam hutan,” ungkap Founder Profauna Indonesia, Rosek Nursahid, Sabtu (19/8/2023)
Baca Juga : Kenakan Batik, 118 Model Cilik Bersaing Ketat di Batu Fashion Kids Model
Dari tiga Elang Jawa itu ada salah satu spesies yang masuk dalam kategori terancam punah. Hal tersebut berdasarkan ketetapan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
“Elang Jawa ini adalah salah satu spesies yang terancam punah. Maka dari itu fungsi dari Hutan Gunung Pucung yang merupakan bagian atau gugusan dari Gunung Arjuno ini perlu dijaga,” imbuh Rosek.
Karena itu ekosistem Hutan Lereng Gunung Pucung perlu dijaga. Sebab sangat penting agar populasi dari Elang Jawa bisa terjaga dan tidak punah. “Profauna juga melakukan pendampingan terhadap Kelompok Petani Hutan agar mereka memperhatikan sisi atau fungsi ekologis dari hutan tersebut,” tambah Rosek.
Profauna Indonesia mengajak masyarakat di sekitar Gunung Pucung untuk menjaga kelestarian hutan. Jangan sampai terjadi alih fungsi hutan yang dapat menimbulkan kerusakan
Baca Juga : Apel Siaga Karhutla, Deputi Bidang Pencegahan BNPB: Antisipasi Bencana Butuh SDM
Diketahui, Elang jawa adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Sejak tahun 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.