JATIMTIMES - Dikisahkan pada zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ada seorang sahabat yang bernama Alqomah.
Ia adalah seorang pemuda yang giat beribadah rajin salat banyak puasa dan suka bersedekah. Intinya, Alqomah adalah seorang yang zuhud dan selalu menuruti apa yang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam perintahkan.
Baca Juga : Maknai HUT ke-78 RI, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Komitmen Tekan Angka Kemiskinan
Pada suatu hari, Allah Subhanahu Wa Ta'ala takdirkan Alqomah sakit keras, dia berbaring di rumahnya tak bisa kemana-mana.
Pada suatu hari, Alqomah menyuruh istrinya untuk memberi kabar kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam tentang kondisi sakitnya ini.
Maka setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendapati kabar bahwasanya Alqomah tengah sakit keras di rumahnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengutus Amar bin Yasir dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaan Alqomah di rumahnya.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Pergilah ke rumah Alqomah dan talkinkanlah untuk mengucapkan lailahaillallah".
Maka berangkatlah amar dan Bilal menuju rumah Alqomah. Tapi ternyata, ketika keduanya telah sampai di rumah Alqomah, ia tengah berada dalam kondisi sakaratul maut.
Melihat kondisi Alqomah sudah seperti itu, Amar dan Bilal langsung saja bergegas supaya dia segera mengucapkan lailahaillallah.
Namun, Alqomah ternyata sulit mengucapkan kalimat itu, lisannya seolah-olah kaku. Dia terlihat seperti tak sanggup mengucapkan kalimat itu.
Amar dan Bilal kembali menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan memberitahu bahwasanya Alqomah sulit untuk mengucapkan lailahaillallah.
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun bertanya kepada mereka apakah Alqomah masih mempunyai kedua orang tua.
Lalu salah seorang dari mereka ada yang menjawab,
"wahai Rasulullah Alqomah masih mempunyai seorang ibu yang sudah tua renta".
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam "bersabda katakan kepada ibunya Alqomah jika dia masih mampu untuk berjalan menemuiku, maka datanglah kemari. Namun jika tidak, maka biarlah aku yang akan ke sana".
Singkat cerita, utusan ini menemui ibunya Alqomah dan menyampaikan pesan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ibu Alqomah pun berkata jika dirinyalah yang lebih berhak dan pantas untuk mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Kemudian, dia pun mengambil tongkatnya dan berjalan menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Maka setelah keduanya telah bertemu langsung saja Rasulullah bersabda,
"Wahai ibunya Alqomah, jawablah pertanyaanku dengan jujur sebab jika engkau berbohong maka akan datang kepadaku Wahyu dari Allah yang akan memberitahukan hal itu kepadaku. Bagaimana sebenarnya keadaan Putra mu si Alqomah ini?".
Kemudian ibu ini menjawab "Wahai nabi Allah, anakku itu rajin mengerjakan salat, banyak berpuasa dan senang sekali bersedekah".
Baca Juga : Laksanakan Upacara Kemerdekaan di Tengah Laut, Bentuk Syukur Warga Pesisir Besuki
Lalu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Wahai ibu, lalu bagaimana perasaanmu terhadapnya?".
Ibu ini menjawab "Wahai nabi Allah, sebenarnya aku menyimpan amarah kepada anakku itu karena dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan aku ditambah lagi dia itu durhaka kepadaku".
Mendengar hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Wahai ibu sesungguhnya kemarahanmu telah menghalangi lisan Alqomah sehingga tidak bisa mengucapkan kalimat syahadat yang ditalkinkan oleh Amar dan Bilal. Maka sekarang pergilah engkau dan kumpulkanlah kayu bakar yang banyak".
Ibu ini jadi penasaran dia berkata "Wahai Rasulullah untuk apa aku mengumpulkan kayu bakar?".
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Aku akan membakarnya di hadapanmu".
Ibu Alqomah pun berkata "Jangan wahai Rasulullah. Aku tidak akan sanggup jika engkau melakukan itu di hadapanku".
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun bersabda "Wahai ibu, sesungguhnya azab Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan lebih pedih dan lama untuk anakmu Allqomah, tapi jika engkau ingin agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni Alqomah maka maafkanlah dia dengan hati yang ikhlas".
"Demi zat yang jiwaku berada di tangannya salat sedekah dan puasanya itu sama sekali tidak akan berarti. Allah subhanahu wa ta'ala sebagai saksi serta semua kaum muslimin yang ada di sini bahwa aku telah ridho dan memaafkan semua kesalahan anakku Alqomah". Ujar ibu Alqomah.
Mendengar kesaksian dari ibunya Allqomah ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "wahai Bilal pergilah sekarang engkau ke rumah Allqomah, kemudian lihatlah apakah dia sudah bisa mengucapkan syahadat atau belum barangkali ibunya Alqomah ini mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari hatinya atau barangkali dia hanya malu kepadaku".
Langsung saja Bilal berangkat dan dari dalam rumah Alqomah, ia mendengar Alqomah mengucap kalimat Lailahailllah.
Kemudian Bilal langsung kembali menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berkata "Wahai orang-orang semua, sesungguhnya kemarahan ibunya Allqomah telah menghalangi lisannya sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat dan Ridhonya yang telah memaafkan Alqomah,".
Alqomah pun meninggal dunia kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihatnya dan memerintahkan agar dia dimandikan untuk kemudian dikafani.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam "bersabda wahai kaum Muhajirin dan Ansor barang siapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah subhanahu wa ta'ala para malaikat dan seluruh manusia Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali dia mau bertobat dan berbuat baik kepada ibunya serta meminta keridhoannya, karena ridho Allah subhanahu wa ta'ala ada pada ibu dan kemarahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada pada ibu".
Kisah ini diceritakan oleh akun Tiktok @Jazirah Ilmu, yang mana akun ini memang kerap menceritakan kisah-kisah para nabi Allah SWT.