JATIMTIMES - Sejumlah pemuda yang bergabung dalam Gerakan Masif (Muda Inklusif) melakukan refleksi kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka melakukan kegiatan tersebut di wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Kamis (16/8/2023) dini hari
Kegiatan itu bagian dari gerakan serentakyang dilakukan anak-anak muda Masif di tujuh kota. Selain Malang, refleksi kemerdekaan juga dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, Padang, Banjarmasin, Denpasar, dan Bengkulu.
Baca Juga : Ini Sederet Manfaat Zuriat, Buah yang Dikenal sebagai Buah Keturunan
Penculikan yang dilakukan generasi muda yang diwakili Sukarni dkk pada 16 Agustus 1945 terhadap Soekarno-Hatta agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan menjadi semangat anak-anak muda yang tergabung dalam Masif untuk mengambil peran kebangsaan saat ini.
Wakil Koordinator Nasional Masif Baikuni Alshafa memimpin langsung acara refleksi didampingi Koordinator Wilayah Masif Jawa Timur Wilda Kumala Sari.
Alsha mengatakan bahwa refleksi kemerdekaan adalah bagian yang harus dilakukan oleh para pemuda bangsa Indonesia. Selain mengingat perjuangan pahlawan, juga untuk membakar semangat anak muda.
“Generasi muda memang harus berani mengambil peran. Kalau perlu merebutnya,” ujar Alsha, sapaan Baikuni Alshafa.
Setelah pengantar yang penuh semangat dari Alsha di hadapan puluhan anak muda dari berbagai elemen di Malang Raya, Wilda kemudian membacakan tiga poin refleksi. Pertama, pesan kepada pemerintah saat ini untuk lebih fokus menyelesaikan pengentasan problem kemiskinan, lingkungan hidup, dan kualitas demokrasi.
“Pesan kami yang kedua agar kontestan Pemilu 2024, baik itu partai politik atau capres dan cawapres, mengedepankan politik nilai. Hindari politik uang. Penting juga kiranya untuk meminimalisasi perpecahan karena politik identitas,” kata Wilda.
Ketiga, mahasiswa Pascasarjana UGM itu juga menyampaikan pesan untuk penyelenggara Pemilu 2024. “Jaga agar pemilu damai. Itu dimulai dengan netralitas penyelenggara. Mereka perlu juga menjaga demokrasi yang berkeadaban,” terang Wilda.
Baca Juga : 70 Anggota Paskibra Kota Batu Dikukuhkan, Pj Wali Kota: Jaga Momen Sakral Upacara
Sementara itu, Koordinator Nasional Masif Abdul Musawir Yahya menambahkan bahwa mulanya refleksi direncanakan berlangsung di lima kota. “Tapi pada malam hari kemarin, beberapa anak muda di Denpasar dan Bengkulu menyatakan keinginan bergabung dalam gerakan ini. Semua didasarkan spirit yang sama, Rengasdengklok,” kata Abdul.
Anak muda, menurut Abdul memang harus berani mengambil peran. Sebab selama ini, para pemuda nampak tak berpengaruh pada perkembangan.
“Saat ini perjuangannya adalah mengisi kemerdekaan. Apabila golongan tua dianggap gagal atau belum sukses, maka saatnya memberikan ruang lebih kepada generasi muda,” terangnya.
Secara serentak, refleksi kemerdekaan Republik Indonesia dilakukan tepat pukul 00.00 WIB untuk Jakarta, Malang, Yogyakarta, Bengkulu, dan Padang, acara refleksi dimulai. Di Banjarmasin dan Denpasar mengawali acara lebih dulu pada pukul 00.00 WITA dengan pesan yang sama, yakni momentum untuk anak muda.