JATIMTIMES - Sempat viral latihan papermob mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) diwarnai insiden ambruknya beberapa mahasiswa. Ambruknya beberapa mahasiswa tersebut, dijelaskan pelaksana Raja Brawijaya 2023 ini lantaran berbagai sebab.
"Ada teman-teman mahasiswa baru saat mengikuti kegiatan belum makan. Kemudian ada pula yang memiliki penyakit bawaan," jelas Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2023 Pugoh Ananta Putra saat konfrensi pers, Senin (14/8/2023).
Baca Juga : Terduga Pelaku Penendangan akan Laporkan Korban Terkait Dugaan Transparansi Laporan Keuangan
Bukan hanya itu, lanjut Pugoh menjelaskan, bahwa terdapat juga mahasiswa yang saat itu juga dalam masa penyembuhan pasca operasi, sehingga mahasiswa baru tersebut kemudian diarahkan tim panitia untuk beristirahat.
Lebih lanjut Pugoh menjelaskan, dalam pelaksanaan latihan maupun gelaran ospek, pihak panitia sendiri telah menyiapkan 11 titik posko kesehatan yang disana terdapat petugas medis untuk antisipasi adanya mahasiswa baru yang mengalami gangguan kesehatan atau kelelahan.
"Disana juga ada teman-teman Lembaga Kesehatan Mahasiswa (Lakesma), tenaga kesehatan dan juga teman-teman dari panitia," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, panitia juga menyiapkan 6 mobil ambulans untuk antisipasi manakala dari para mahasiswa membutuhkan tindakan yang lebih intensif atau perlu dirujuk ke rumah sakit. Namun yang perlu dicatat, bahwa beberapa mahasiswa yang sempat viral dikabarkan pingsan tersebut, sakit disebabkan oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sementara itu mengenai jumlah mahasiswa yang sakit atau kelelahan saat mengikuti kegiatan papermob kemarin, pihaknya belum mengetahui pasti. Tetapi, menurut data yang ia terima ada sekitar 30 mahasiswa.
"Yang terkonfirmasi ke saya 30 mahasiswa," katanya.
Baca Juga : Gelaran I-Yes UIN Maliki Malang 2023 Sukses, Ini Testimoni Peserta dari 10 Negara
Pihaknya juga menyampaikan, bahwa kejadian dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK Maba) ini, nantinya akan menjadi evaluasi, yang tentu dalam kegiatan kedepan akan menjadi pondasi untuk melaksanakan kegiatan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sementara itu, Rektor UB Prof Widodo menyampaikan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK Maba) telah terjadwal, sehingga bilamana terdapat kegiatan diluar hal tersebut, tentunya akan dilakukan penindakan.
"Pengawasan tentunya kami lakukan. Kegiatan PKK Maba telah terjadwal, lokasi dan waktunya. Diluar itu berarti tidak ada. Kalaupun ada kita akan tindak dengan tegas," pungkasnya.