JATIMTIMES - Surga dan neraka menjadi tempat yang nantinya akan ditempati oleh manusia. Namun semua itu, tergantung dengan amal dan ibadahnya selama hidup di dunia. Meski begitu, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa dua tempat tersebut sempat berdebat.
Diolah dari IslamPos, Imam Muslim dalam shahih nya, Kitab Zhulaalul Jannah, meriwayatkan, bahwa neraka akan dimasuki oleh orang-orang yang perkasa, sedangkan surga akan dihuni oleh orang-orang yang lemah.
Baca Juga : Pencipta Lagu 'Cinderella' Tuntut Ian Kasela Rp 20 M, Ini Ternyata Alasannya
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Surga dan neraka saling berbangga diri. Neraka berkata, 'Aku diberi prioritas sebagai tempat orang-orang yang sombong dan orang-orang perkasa yang bengis.' Surga berkata, 'Aku hanya akan dimasuki orang-orang yang lemah, orang-orang yang tidak cinta dunia, dan orang-orang yang baik.'
Allah SWT berfirman kepada surga, "Sesungguhnya kamu hai surga, adalah rahmat-Ku yang denganmu Aku memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki.
Lalu, Allah SWT berkata kepada neraka, 'Sesungguhnya kamu hai neraka, adalah siksa-Ku yang denganmu Aku menyiksa hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki. Dan masing-masing di antaramu akan memiliki penghuni.'
Neraka tidak akan pernah penuh hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala menginjakkan kaki-Nya. Setelah itu, neraka akan berkata, 'Cukup! Cukup! Cukup!' Itu berarti neraka menjadi penuh sesak dengan injakan tersebut, hingga para penghuninya saling berhimpitan. Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-Nya. Selain itu, Allah juga akan menciptakan surga untuk para penghuninya."
Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menyebut riwayat tentang perdebatan antara surga dan neraka tersebut dari Abu Sa'id al-Khudri RA, dari Nabi SAW, dengan penjelasan ini.
Hadist riwayat Muslim Imam At-Tirmidzi turut mengeluarkan hadits ini dalam Sunan-nya dan ia menyebutnya hasan shahih, bahwa "Surga dan neraka itu berbantah-bantahan. Neraka berkata, 'Di dalamku ada orang-orang yang sewenang-wenang dan orang-orang yang congkak.' Surga berkata, 'Di dalamku ada manusia yang lemah dan kaum fakir miskin.' Lalu Allah memutuskan perdebatan mereka itu dan berfirman, 'Engkau, surga, adalah rahmat-Ku. Denganmu Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki. Kau, neraka, adalah azab-Ku. Denganmu Aku menyiksa siapa saja yang Aku hendaki. Aku-lah yang menentukan isi bagi kalian berdua."
Baca Juga : Anak Makan Harta Haram Orang Tua, Bagaimana Hukumnya?
Dalam Syarah Ridadhys Shalihin, Imam An Nawawi menjelaskan tentang maksud orang-orang lemah dan miskin seperti yang dikatakan dalam hadits tersebut.
Orang-orang tersebut merupakan orang yang fitrah mereka selamat dari makar atau intrik, dan tidak berpura-pura lemah dan miskin untuk menarik simpati manusia terhadap mereka.
Allah SWT pun telah membiarkan umat manusia memilih amal yang dikehendakinya dengan tetap menunjukkan kuasanya agar memilih jalan yang benar. Tetapi, Allah SWT telah mengetahui, bahwa terdapat kelompok manusia yang akan memilih jalan gelap atau jalan yang mengingkari Allah SWT. Sehingga, nasib mereka pun akan menjadi penghuni neraka. Begitupun sebaliknya, ada mereka umat yang memiliki jalur kebenaran yang mengantarkannya menjadi penghuni surga.