free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kemarau Menghantui, Warga Jombang Rela Berjalan 1 Km ke Sungai Demi Dapatkan Air

Penulis : Adi Rosul - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Aug - 2023, 20:50

Placeholder
Warga Desa Jipurapah ambil air di Sungai Marmoyo untuk mandi dan cuci pakaian. (Foto: Adi Rosul/ JombangTimes)

JATIMTIMES - Kemarau panjang membuat debir air di dalam tanah Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang berkurang. Berkurangnya debit air ini, memaksa warga memanfaatkan air di sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian.

Seperti yang dirasakan Sulhadi (65), warga Dusun/Desa Jipurapah. Sehari-hari ia mendapatkan air dari sumur Pamsimas yang ada di desanya. Namun, debit air berkurang ketika siang hingga sore hari. Bahkan, sering kali air tidak keluar sama sekali di waktu sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga : DPRD Kabupaten Malang 'Dirukiah' Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

"Air yang di desa itu tidak mencukupi. Tidak ada sumber airnya kalau kemarau, sudah kering. Sebenarnya air terus hidup, cuman kalau sudah jam 2-3 sore itu sudah ndak lancar, ndak mengalir," ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (04/08/2023).

Karena itu, Sulhadi setiap sore hari rela berjalan sejauh 1 Km dari rumahnya untuk menuju Sungai Marmoyo. Di sungai ini, ia mengambil air untuk dibawa pulang. Untung saja, air di Sungai Marmoyo ini masih dalam kondisi jernih.

"Ini tidak untuk masak. Hanya untuk mandi dan cuci saja. Kalau orang-orang ke sini (Sungai Marmoyo, red) biasanya pagi jam 9 dan sore jam 3," tandasnya.

Ia berharap, pemerintah daerah bisa mencarikan sumber air yang besar di Desa Jipurapah. Sehingga, saat musim kemarau tidak lagi kehabisan air.

"Kalau bisa dicarikan sumber air bersih yang besar," kata Sulhadi.

Hal yang sama juga dirasakan warga Dusun/Desa Jipurapah lainnya, Santik (40). Ia mengaku, debit air mulai berkurang di desanya sejak bulan Juli lalu.

"Kekurangan air, banyak kurangnya. Sudah sejak bulan 7 itu mulai kekeringan, karena tidak ada hujan sama sekali," ungkapnya.

Suntik menyebut, setiap hari dirinya kekurangan air untuk kebutuhan memasak, mandi dan mencuci pakaian. Untuk mencukupi kebutuhan air itu, ia terpaksa mengambil air di sungai.

"Untuk mandi, masak, mencuci pakaian itu kurang. Biasanya ambil air di sungai Dusun Kedungdendeng," ucapnya.

Kepala Desa Jipurapah Hadi Sucipto mengatakan, sumber air bersih masih melimpah di desanya. Selama ini air bersih diambil dengan sumur Pamsimas yang dialirkan ke rumah-rumah warga sebanyak 178 KK.

Baca Juga : Tingkatkan Kinerja, Dinas PU SDA Kabupaten Malang Fasilitasi Kendaraan Dinas Juru Air

"Kalau air itu tidak kesulitan, airnya lancar. Itu kan sumbernya ngebor dari dalam hutan. Lalu setiap rumah itu ada meterannya," terangnya.

Hadi mengatakan, warga yang mengaku kekurangan air melalui sumur Pamsimas dikarenakan belum membayar iuran perawatan. "Mungkin yang debitnya kecil itu ndak bayar perawatan, gitu saja," ujarnya.

Hadi menyebut, musim kemarau ini baru berdampak ke sektor pertanian di desanya. Saat ini, para petani di Desa Jipurapah sudah mulai kekurangan air untuk mengairi sawah.

"Cuman kalau untuk pertanian itu kurang air. Cuman untuk konsumsi, masak, minum itu tidak kekurangan. Petani musim kemarau ini ngebor dari dalam sungai," kata Hadi.

Sementara, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria membenarkan musim kemarau mulai berdampak kepada turunnya debit air di dalam tanah. Seperti yang terjadi di Desa Jipurapah.

"Hasil koordinasi awal kami, memang kondisi debit air tanah berkurang. Tapi belum sampai mengganggu pemunuhan kebutuhan dasar masyarajat, dalam hal ini makan dan minum," ungkapnya.

Stevie mengatakan, Desa Jipurapah merupakan salah satu daerah yang tercatat rawan kekeringan. Sebab, pada tahun 2018 lalu, pihak BPBD pernah mendapatkan laporan kekeringan di desa tersebut.

"Beberapa tahun yang lalu, sekitar 5 tahun lalu pernah dilaporkan kekeringan di Desa Jipurapah. Saya pernah dropping air ke san. Tapi tahun kemarin tidak ada," ucapnya.(*)


Topik

Peristiwa Air kemarau musim kemarau jombang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Sri Kurnia Mahiruni