JATIMTIMES - Meski menjelang petang hingga malam, tak menyurutkan tekad para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan atas meninggalnya putra putri mereka. Kamis (3/8/2023) para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan kembali menggelar aksi Kamisan.
Ada yang sedikit berbeda dari agenda Kamisan sebelumnya. Jika biasanya diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, aksi Kamisan kali ini menyasar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Penuhi Standar Internasional, Kementerian PUPR Renovasi Stadion Gelora Delta Sidoarjo
Salah satu peserta aksi Kamisan, Nuri Hidayat menyebut aksi Kamisan kali ini sengaja ditujukan kepada anggota legislatif Kabupaten Malang. Alasannya karena para dewan di anggap lalai untuk memperjuangkan harapan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Yakni soal penundaan renovasi Stadion Kanjuruhan.
Guna mengingatkan hal itu, para aksi massa menggelar acara Kamisan dengan tajuk Seruan Rukiah DPRD Kabupaten Malang. Dari pantauan media online ini, usai menggelar doa bersama di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, para aksi masa kemudian bergerak ke kantor DPRD Kabupaten Malang untuk menggelar rukiah.
Dengan atribut serba berwarna hitam dan foto para korban Tragedi Kanjuruhan, para aksi Kamisan kemudian menggelar doa bersama tepat di pintu keluar Gedung DPRD Kabupaten Malang. Terpantau, beberapa saat sebelum rombongan aksi Kamisan tiba, beberapa kendaraan yang sebelumnya terpantau menghadiri agenda di kantor DPRD Kabupaten Malang, terlihat bergegas keluar untuk meninggalkan gedung DPRD Kabupaten Malang.
"Acara rukiah hari ini terselenggara karena dari dewan sudah mengeluarkan notulen rapat kita pada bulan Juli (2023) kemarin," kata Nuri saat ditemui disela agenda Kamisan, Kamis (3/8/2023).
Dalam notulen tersebut, diterangkan Nuri, dewan menyebut akan mengawal proses renovasi Stadion Kanjuruhan. Hal itu tentunya bertolak belakang dengan harapan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Di situ ada statmen dia (dewan, red) akan mengawal renovasi Stadion Kanjuruhan. Padahal pada saat kita ketemu itu, tidak ada statmen itu. Bahkan mereka mau mendialogkan dengan Forkopimda untuk menyampaikan tuntutan para keluarga korban," tegasnya.
Kenyataannya justru berbanding terbalik, dewan dianggap lalai sehingga dalam notulen tersebut justru dewan akan mendukung renovasi Stadion Kanjuruhan. "Karena di poin itu, tidak tau salah ketik apa gimana, makanya kita adakan acara ini," tuturnya.
Baca Juga : Fenomena Supermoon Akan Terjadi Akhir Agustus Nanti, Apa Dampaknya?
Atas hal itulah, para peserta Kamisan akhirnya menggelar rukiah yang ditujukan untuk para dewan Kabupaten Malang. "(Tujuan rukiah) karena supaya ke alfaan, mungkin ke khilafan itu tidak terulang lagi," tuturnya.
Sebelum menggelar agenda Kamisan, Nuri menyebut perwakilan aksi telah berupaya menemui anggota dewan Kabupaten Malang. Namun, lebih lanjut Nuri mengaku tidak mengetahui apakah upaya yang dilakukan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tersebut, di tanggapi oleh dewan atau malah sebaliknya.
"Dari pihak dewan tadi pagi kami sudah berusaha untuk bertemu, tapi saya kurang dapat informasi dari teman-teman (hasilnya bagaimana, red). Tadi saya di lapangan, sibuk tahlilan di Gate 13 dan mempersiapkan acara ini. Jadi sudah ada pertemuan atau sudah ada audiensi atau gimana, saya belum dapat informasi," ungkapnya.
Nuri dan peserta Kamisan lainnya berharap, dengan rukiah yang telah dilangsungkan, Dewan akan mengganti pernyataan terkait akan mendukung renovasi Stadion Kanjuruhan. "Harapan dari rukiah ini, bahwa kesepakatan kita pada RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) dengan Dewan pada Juli kemarin (2023) itu, tersampaikan dengan betul," pungkasnya.