JATIMTIMES - Polisi telah mengantongi salah satu nama terduga pelaku pengeroyokan yang diduga salah sasaran terhadap pria lansia bernama Henny Djoko Prasetyo (65). Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di lokasi parkiran Jalan Kepundung, Kota Malang pada Minggu (30/7/2023).
Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto menjelaskan saat ini beberapa saksi dalam peristiwa itu juga telah dimintai keterangan. Dalam hal ini, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan dan mencari tahu penyebab dari peristiwa tersebut.
Baca Juga : Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean Ungkap Alasannya Polisikan Rocky Gerung: Bikin Gaduh!
“Tapi enggak tahu letupannya karena apa, persoalan pribadi dan sebagainya kita belum tahu. Harus kita dalami dulu semua saksi-saksinya,” kata Syabain, Rabu (2/8/2023).
Sejauh ini, Syabain menjelaskan bahwa pihaknya juga telah meminta keterangan salah satu saksi korban. Dari situ, muncul satu nama terduga pelaku yang teridentifikasi.
“Satu pelaku yang teridentifikasi, kalau yang lain masih kita dalami. Tapi kita memeriksa saksi-saksi terlebih dahulu. Kita kumpulkan dari korban maupun saksi yang ada di lokasi,” ungkap Syabain.
Selain itu, Syabain menerangkan bahwa sejauh ini jumlah pelaku pengeroyokan masih belum pasti. Karena informasi awal yang didapatkan dari beberapa saksi yang dilapangan, terduga pelaku diperkirakan masih sekitar 10 orang.
“Ada yang menyebut antara 10, kurang dari 10, lebih dari 10, tapi kan kita belum pastikan, kalau sudah kena satu otomatis kita fikskan, antara saksi dulu informasinya,” beber Syabain.
Dari peristiwa tersebut, polisi juga telah mengumpulkan barang-barang bukti dari lokasi kejadian. Diantaranya seperti batu, paving dan rekaman video dari CCTV.
“Barang bukti di TKP, ada batu, paving dibuat pukul Pak Hanny, sandal yang tertinggal, CCTV juga sudah ada,” ungkap Syabain.
Disinggung tentang kondisi korban Henny, Syabain memgaku bahwa saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan kondisi yang stabil. Namun, pihaknya belum meminta keterangan kepada korban Henny dengan menunggu sembuh terlebih dahulu.
“Tapi kita kan enggak etis minta keterangan di rumah sakit, selesaikan sembuh, dokter memperbolehkan pulang baru nanti kita panggil bertahap,” beber Syabain.
Syabain melanjutkan, luka yang dialami Henny di bagian telinga luar berdasarkan keterangan relawan PMI. Sedangkan untuk luka dalam, dia belum mengetahui dan belum membaca hasil visum.
“Saya enggak berani menyampaikan karena saya belum baca visumnya, visumnya kan penyidik,” kata Syabain.
Baca Juga : Panji Gumilang Jadi Tersangka, Mahfud MD: Penahanan Panji Gumilang Diputuskan Malam Ini
Saat ini, untuk mengantisipasi terjadinya keributan kembali, polisi melakukan patroli secara intensif di sekitar lokasi kejadian. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat seperti perangkat RT dan RW untuk meredam situasi.
“Supaya meredam tidak ada aksi balas, atau yang kedua bila ada gelagat tidak puas dari pihak lain untuk bisa kita cegah sedini mungkin,” kata Syabain.
Menurutnya, dugaan persoalan perebutan lahan parkir yang menjadi pemicu aksi pengeroyokan sebenarnya sudah diselesaikan pada 26 Juni 2023 lalu. Saat itu telah terjadi kesepakan diantara kedua belah pihak antara paguyuban pemuda Bareng dan warga Mergan.
“Sudah diputuskan mana bagiannya Bareng, mana bagiannya Mergan, sudah dibuat surat pernyataan ditandatangani semua pihak,” ujar Syabain.
Syabain juga telah menyampaikan sebelumnya kepada kedua belah pihak, untuk tidak ada bentuk gesekan yang terjadi. Namun, bila ada persoalan diantara kedua belah pihak dihimbau untuk dikomunikasikan dengan menggelar suatu forum.
“Sudah saya sampaikan juga ke depannya jangan sampai timbul gesekan. Kalau ada yang perlu dibicarakan, dengan forum kan lebih baik,” tutur mantan Kasat Sabhara Polresta Malang Kota itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang lansia bernama Henny Djoko Prasetyo (65) menjadi korban dugaan pengeroyokan dan mengalami luka parah. Peristiwa itu terjadi di Jalan Kepundung, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (30/7/2023) malam.
Anak korban, Hendra Satya Putra (38) mengatakan, bapaknya menjadi korban pemukulan yang salah sasaran. Saat itu, Djoko ingin melerai adanya perkelahian sejumlah pelaku terhadap satu orang soal lahan parkir.
“Posisi ayah saya baru bangun tidur, tahu ada ribut-ribut mencoba melerai. Ternyata, pelaku ini kemudian malah mengeroyok ayah saya,” kata Hendra saat diwawancarai pada Selasa (1/8/2023).