JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara terpilih menjadi penyelenggara program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). RPL adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Untuk itu, diselenggarakan pendampingan RPL dan workshop asesor RPL agar dalam pelaksanaan penyelenggaraan program RPL di STIE Malangkucecwara dapat terlaksana sesuai harapan. Workshop tersebut dilaksanakan disalah satu hotel di Kota Malang, Rabu (2/8/2023).
Baca Juga : Pemkab Sidoarjo Gelar Pelatihan MSI untuk Ratusan Guru Matematika
Ketua STIE Malangkucecwara Dr Bunyamin MM PhD menyampaikan, pada prinsipnya memang pemerintah ingin memperluas dan memperdalam akses pendidikan, terlebih pada masyarakat yang sudah bekerja. Sebab, banyak di antara mereka mempunyai banyak pengalaman yang bahkan melebihi fresh graduate, tetapi hal ini tidak diakui.
"Nah ini sayang sekali apabila mereka pendidikannya D1, D2, D3 kemudian bekerja. Mereka perlu diakui dan bisa melanjutkan ke perkuliahan dengan menambah SKS tertentu dan tidak teralu lama, tentunya karena memang pengalamannya dikonversi menjadi beberapa mata kuliah. Nah ini intinya dari pada RPL itu sebenarnya," paparnya
Lebih lanjut Bunyamin menjelaskan bahwa STIE Malangkucecwara saat ini telah siap menyelenggarakan RPL. Namun, saat ini persiapan terus dimatangkan, termasuk lebih memahami bagaimana pakem yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam penyelenggaraan program tersebut.
"Sertifikatnya sudah ada, sudah kita terima. Artinya kita legal, boleh melaksanakan. Nah persiapan ini ada beberapa pakem yang harus kita lakukan, mana yang boleh, mana yang tidak," ungkapnya.
Persiapan yang dilakukan tentunya menjadi sebuah upaya agar dalam pelaksanaan RPL dapat berjalan dengan sempurna. STIE Malangkucecwara sangat menjunjung tinggi kualitas. Kualitas menjadi sebuah keharusan, sehingga dalam penerimaan tidak sembarangan.
"Kita betul-betul komitmen melakukan, saya kira ini program pemerintah yang luar biasa," jelasnya.
Wakil Ketua I Dra Tutik Arniati Ak MM CA CPA menambahkan bahwa memang tahun ini dari 127 perguruan yinggi (PT) negeri dan swasta di Indonesia yang mengajukan untuk dapat menyelenggarakan program tersebut, hanya 57 yang lolos. Salah satunya STIE Malangkucecwara.
"Tentunya kriteria PT yang lolos adalah disamping penjaminan mutu yang baik, juga dengan adanya kesiapan sumber dayanya. Kemudian dengan model pembelajarannya yang sudah dianggap sesuai untuk melakukan penyelenggaraan RPL itu," katanya.
Sementara itu, dalam workshop ini, materi yang disampaikan adalah tentang dokumen penyelenggaraan RPL dan penjaminan mutu untuk RPL yang diikuti oleh sivitas STIE Malangkucecwara. Kemudian, besok akan kembali dilakukan workshop untuk asesor, sehingga asesor memahami apa yang menjadi tugasnya dalam pelaksanaan program RPL.
"Karena kan yang dinilai bukan hanya ijazah sebelumnya, tapi praktik atau pengalaman kerjanya, itu yang perlu dinilai asesor agar tepat penilaiannya diakui berapa SKS," terang Tutik.
Sementara itu, pada program RPL di STIE Malangkucecwara prodi yang menjadi sasaran RPL adalah Prodi Akuntansi, Manajemen dan Pasca. Jumlah atau kuota dalam program RPL yang akan dimulai pada tahun ajaran baru sebanyak 40 orang mahasiswa.