JATIMTIMES - Kelangkaan tabung LPG 3 kg yang dirasakan oleh masyarakat hingga harus antre untuk mendapatkannya, ditepis oleh wakil rakyat. Dewan menilai pasokan LPG aman berdasarkan tinjauan di pangkalan LPG.
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, saat melakukan kunjungan kerja di Daerah Pemilihan (Dapil) nya di Probolinggo, Jatim, Sabtu, (29/7), sempat melakukan pengecekan terhadap pangkalan LPG dan menemukan ketersediaan pasokan di daerah tersebut aman.
Baca Juga : Atasi Bau TPA Tlekung, Pj Wali Kota Batu Bakal Maksimalkan 14 TPS3R
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sebelumnya juga melakukan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan gas elpiji pada Jumat (28/7/2023). Sidak bersama pihak Pertamina untuk meninjau stok elpiji dan memastikan kuotanya sesai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya minta Pemkab gerak cepat karena saya lihat pangkalan stok masih aman, lalu dimana ini yang bilang langka-langka, tidak ada,” ujar Faisol dalam rilis yang dikirim Selasa (01/08/2023)
Faisol Riza mengingatkan jangan ada lagi pihak yang bermain-main dan membuat narasi yang menyampaikan bahwa LPG langka, karena di pangkalan buktinya pasokan aman dan cukup.
“Yang terpenting adalah distribusinya, jangan sampai LPG gas melon itu juga salah sasaran, malah dikonsumsi oleh restoran-restoran besar, tidak tepat itu,” jelas politisi PKB tersebut.
Faisol juga mengapresiasi langkah pemda Probolinggo dan pihak Pertamina yang sudah melakukan sidak kemarin, untuk memastikan bahwa pasokan aman dan cukup. “Memang harus seperti itu, pemda dan Pertamina gerak cepat untuk mengecek stok di lapangan dan alhamdulillah stok aman,”tambah Faisol.
Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR, Bambang Haryadi, mengungkapkan bahwa kuota LPG 3 Kg Tahun 2023 di seluruh wilayah perlu dan harus direview kembali oleh Kementrian ESDM RI.
"Pertumbuhan ekonomi di level UMKM Skala Mikro sedang meningkat, ini harus dijawab dengan pemenuhan alokasi kebutuhan dan harga jual yang juga terjangkau oleh masyarakat kecil," ujarnya.
Melihat kondisi penyaluran LPG di wilayah Jatim saat ini sudah mulai kondusif. Apalagi jika penambahan kuota alokasi kebutuhan rakyat juga disertai dengan penambahan channel distribusi mulai dari agen dan pangkalan.
Baca Juga : Pertamina Tambah 1 Juta Tabung LPG 3kg di Jatim, Benarkah Beli Harus Pakai KTP?
"Karena dengan semakin bertambah jumlah dan sebaran jalur distribusi tersebut disitu masyarakat semakin terlayani. Pemerintah bersama Pertamina juga semakin mudah melakukan pengawasan. Sekaligus Saya menghimbau masyarakat Jawa Timur untuk membeli LPG di Pangkalan resmi Pertamina terdekat,"pungkas Bambang Haryadi.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan tinjauan ke Pangkalan LPG di Surabaya pada Kamis (27/7) dan di kota Batu pada Sabtu (29/7) setelah mendapatkan laporan kelangkaan LPG 3 Kg di pasaran.
Gubernur Jatim turun ke lapangan untuk melihat langsung stok LPG dan memastikan kondisi aman dan lancar. Selain itu dia juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Bupati/Walikota se- Jatim soal pengawasan, sosialisasi pembelian di pangkalan dan konsumen 3kg yang berhak. “LPG 3kg berhak dikonsumsi oleh masyarakat miskin sesuai tulisannya. Yang mampu silakan beli yang Non Subsidi,” ujar Khofifah
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani tercatat sebagai kepala daerah di Jatim pertama yang melakukan sidak ke Pangkalan LPG selama terjadi kelangkaan LPG pada Rabu (26/7) dan juga sudah memastikan pasokan aman. Bahkan DPRD Banyuwangi khususnya yang di Komisi II selain menggelar rapat koordinasi dengan eksekutif, Pertamina dan stakeholder terkait juga melakukan sidak ke SPBE pada Sabtu (22/7) dan hasilnya persediaannya cukup dan aman.
Demikian pula Area Manager Comm, Relation & CSR Pertamina, Ahad Rahedi menyatakan kondisi stok LPG di Jatim lebih dari 71.000 Metrik Ton dengan Konsumsi Harian sekitar 4.500 Metrik Ton. “Kami menghimbau masyarakat agar membeli LPG 3 kg langsung di Pangkalan dan menanyakan lokasi Pangkalan terdekat ke Call Center 135,” ujar Ahad.