JATIMTIMES - Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bondowoso mengukuhkan pencanangan 1 Desa Budaya, yakni Desa Karangmelok Kecamatan Tamanan.
Pengukuhan Desa Karangmelok sebagai Desa Budaya Tahun 2023 dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bambang Sukwanto bersama Kepala Disparbudpora, Mulyadi.
Baca Juga : Bupati Hendy Raih Penghargaan Pembina Koperasi dan UMKM Terbaik se-Jawa TimurĀ
Secara seremonial pencanangan Desa Karangmelok sebagai Desa Budaya digelar di Kantor Desa setempat, Jumat (28/7/2023).
Acara pengukuhan ditandai dengan ditampilkannya aneka ragam kebudayaan khas desa setempat. Mulai dari, kebudayaan tosan aji, tari tarian, lepas merpati, ludruk, silat dan beberapa kebudayaan lain.
Sekda Bondowoso Bambang Soekwanto menyebut keberadaan desa budaya bakal terus dioptimal oleh pemerintah. Oleh sebab itu, di tahun berikutnya bakal dianggarkan untuk kemudian diagendakan sebagai event tahunan.
"InsyaAllah kedepan dianggarkan sebagai agenda tahunan dan masuk dalam kalender event tahunan di Disparbudpora Bondowoso," jelasnya.
Dijelaskan Kepala Disparbudpora Kabupaten Bondowoso, Mulyadi, dengan dikukuhkannya Desa Karangmelok sebagai Desa Budaya, bertambah jumlah dari semula ada 5 desa, saat ini menjadi 6 Desa Budaya se Kabupaten Bondowoso.
Di antaranya, Desa Ramban Kulon Kecamatan Cerme; Desa Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan; Desa Belimbing, Kecamatan Klabang; Desa Banyuputih, Kecamatan Wringin; Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumber Wringin; dan Desa Karangmelok, Kecamatan Tamanan.
"Untuk menjadi Desa Budaya, harus ada kajian bahwa kebudayaan di desa itu betul-betul dilestarikan," jelasnya.
Baca Juga : Buntut Pecahkan Mangkuk Viral, Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai Bali Terancam Tutup
Menurut Mulyadi, di Desa Karangmelok ini tercatat ada 8 kebudayaan yang dilestarikan secara turun-temurun sampai dengan saat ini.
"Harapannya kebudayaan ini dapat ter-support lebih optimal utamanya dalam penganggaran event seperti ini," harapnya.
Sementara dijelaskan Kepala Desa Karangmelok Mahfud, pelestarian tosan aji, menjadi salah satu budaya istimewa di desanya di antara budaya lain yang dapat dikembangkan lebih luas lagi ke depannya.
"Keris ini sebagian dari sejarah budaya yang pemegangnya tidak bisa sembarangan. Saya bangga memiliki keris yang beda dari pusaka-pusaka lainnya," kata Mahfud.
Menurutnya, dengan selamatan dan pencanangan Desa Budaya ini mudah-mudahan dapat dilestarikan dan bermanfaat luas bagi masyarakat.