JATIMTIMES – Muspika Kecamatan Semboro Jember merasakan manfaat adanya Mahasiswa KKN Kolaboratif yang tersebar di 6 desa (Semboro, Sidomekar, Rejoagung, Sidomulyo, Pondok Joyo dan Pondok Dalem).
Dengan memanfaatkan teknologi digital, Kamis (27/7/2023), Muspika Semboro bersama dengan seluruh kaur-kesra se-wilayah Kecamatan Semboro, serta mahasiswa KKN Kolaborasi angkatan ke 2 mengikuti kegiatan zoom meeting Bimbingan Teknik Aplikasi SIPBM (Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dalam rangka melakukan pendataan anak tidak sekolah di Kabupaten Jember.
Baca Juga : Berbincang dengan Quraish Shihab, Daniel Mananta Ungkap Keterbukaan LGBT di Sekolah Indonesia
Subagiyo selaku Sekcam Semboro yang mewakili camat dalam zoom meeting menyatakan, kegiatan bimbingan teknik ini sebagai bentuk penanganan terhadap masyarakat desa yang anak - anaknya tidak sekolah atau putus sekolah.
“Kegiatan bimtek melalui zoom meting ini untuk memberikan arahan kepada mahasiswa KKN Kolaborasi dan pemerintah desa melalui Kaur Kesra nya, agar melakukan pendataan anak tidak sekolah di masing-masing desa serta menghimpunnya,” ujar Subagiyo.
Dalam kegiatan tersebut dijelaskan, bahwa kehadiran mahasiswa KKN Kolaborasi di setiap desa bisa membantu pemerintah desa dalam penanganan anak tidak sekolah di sekitarnya.
Toriq, salah satu peserta KKN Kolaborasi angkatan ke 2 dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa dirinya bersama dengan kelompoknya, siap membantu pemerintah desa dalam pendataan anak tidak sekolah.
Baca Juga : Bupati Bondowoso Salwa Sambut Kepulangan Jemaah Haji
Tidak sekedar melakukan pendataan, ia bersama kelompoknya akan membuka rumah baca bagi anak-anak tidak sekolah untuk memberikan edukasi dan mengajari anak-anak tidak sekolah untuk belajar membaca.
"Kami siap untuk membantu pemerintah desa dalam membantu mendata anak tidak sekolah," ujar Toriq salah satu Mahasiswa KKN Kolaborasi di Kecamatan Semboro.