free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Singapura Alami Darurat Gagal Ginjal Kronis, Ini Penyebabnya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

28 - Jul - 2023, 14:14

Placeholder
Gambar pasien saat melakukan cuci darah sebagai akibat dari penyakit gagal ginjal. (Foto: Haldoc)

JATIMTIMES - Kasus gagal ginjal di Singapura tengah naik. Akibatnya kebutuhan dialisis alias cuci darah di negara tetangga ini pun meningkat. Merespon hal tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Decsa Medika Hertanto menjelaskan alasan mengapa negara dengan sistem kesehatan sebaik Singapura bisa kecolongan. 

Mengutip utas yang dibuat akun Twitter dr. Decsa, National Kidney Foundation (NKF) Singapura merilis peringkat ke-6 di dunia prevalensi terbanyak kasus gagal ginjalnya. 

Baca Juga : Kota Batu Jadi Lokasi Susur Sungai Brantas di 10th World Water Forum

"(Singapura) Peringkat ke-3 dunia temuan kasus baru gagal ginjal kronis, dan peringkat 1 di dunia yang gagal ginjalnya terbanyak disebabkan diabetes," jelas dr. Decsa, dikutip akun Twitternya pada Jumat (28/7/2023). 

Lantas bagaimana bisa, padahal sistem kesehatan di Singapura sudah bagus? Dijelaskan dr. Decsa jika penyakit gagal ginjal kronis itu ada 5 stadium. Di mana stadium 1-3 awal tidak ada gejala dan barylag stadium 4-5 ada gejala-gejala. 

"Gejala gagal ginjal stadium 4-5, seperti lemes, mual, gatal, sesak, hingga bengkak. Padahal kalau sudah stadium 4 dan 5 sudah banyak komplikasi yang mungkin terjadi," jelas dia. 

Nah, menurut dr. Decsa kondisi gagal ginjal 1-3 inilah yang tanpa gejala, sehingga membuat masyarakat lengah. Apalagi jika pasien enggan kontrol ke dokter untuk screening penyakit gula. 

"Padahal kunci utama adalah deteksi sedini mungkin stadium ginjal. Semakin awal ditemukan, semakin bisa memperlambat progresifitas penyakit ini," tandas dr. Decsa. 

Lebih lanjut, dr. Decsa menegaskan pentingnya screening dilakukan sebagai upaya memperlambat keganasan penyakit ini. Jadi, jika kamu memiliki riwayat diabetes, hipertensi, obesitas, merokok, riwayat ortu sakit komorbid dan lainnya, maka sebaiknya bisa meluangkan waktu untuk cek laborat dan radiologi. 

Baca Juga : Heboh, Vendor Perusahaan BUMN Ngeluh Belum Dibayar, Ada PTPN, Istaka Karya hingga PP Persero

"Jika ada hasil bawa ke dokter untuk konsultasi," tandas dia. 

Termasuk pesan dr.Decsa agar setiap masyarakat mau melakukan cek laborat dan radiologi. Yang meliputi, darah lengkap, urine lengkap, kreatinin, bun, hingga acr urine. Sedangkan untuk radiologi kamu bisa cek USG abdomen. 

Melansir dari Channel News Asia yang dikutip dalam cuitan dr. Decsa dijelaskan jika di Singapura, program screening sakit ginjal ini belum berjalan dengan baik. "Di samping itu awareness masyarakat Singapura akan penyakit ini belum banyak, kondisi lain yang menjadi pemicu mungkin pola makan tinggi gula dan garam," pungkas dr. Decsa. 


Topik

Kesehatan gagal ginjal singapura gejala gagal ginjal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana