JATIMTIMES - Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri baru saja melakukan kunjungan ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Di Kota Pahlawan ini Megawati meresmikan Kebun Raya Mangrove.
Pada acara tersebut, Megawati diberi kesempatan memberikan sambutan. Dia bicara di atas panggung sekitar satu jam lamanya.
Baca Juga : Megawati Sentil Ibu-Ibu yang Sibuk Gadget dan Telantarkan Gizi Anak, Dapat Dukungan Netizen
Dalam kegiatan yang terbuka untuk publik tersebut Megawati sering menyebut-nyebut profesi wartawan dan bahkan mengajak wartawan berdebat terbuka di panggung.
Awalnya Megawati membuka acara dengan mengucapkan assalamualaikum yang kemudian diikuti dengan menyampaikan Salam Pancasila. Namun karena diduga tak ada wartawan yang membalas dengan ucapan Salam Pancasila juga. Megawati mulai menyebut profesi wartawan.
"Kalau boleh wartawan juga ikut. Kamu orang Indonesia apa bukan? Betul. Karena begini. Orang saya disayangi banyak orang tapi tidak disukai banyak orang. Karena wartawan kalau sudah menjelekkan saya hebat deh," ujarnya.
"Jadi saya suka mikir. Mereka ini dari kalangan apa ya? Karena kalau salam ini resmi. Karena saya sebagai ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," ucapnya.
Tak lama kemudian, secara terbuka Megawati mengajak wartawan untuk debat terbuka. "Wartawan debat. Karena enak banget ngebully orang. Saya mikir kok enak aja. Ngebully enak, sama redaksi," lanjutnya.
Selain itu Megawati mengaku sudah banyak bertemu dengan pimpinan redaksi media. "Saya banyak bicara pada pemimpin redaksi. Kamu maunya apa bagi bangsa ini? Apa hanya kayak gini? Nanti bilangnya ini kan negara demokrasi. Kalau demokrasi liberal, kalian ini akhirnya menjadikan negara ini demokrasi liberal," cetus perempuan yang juga ketua umum PDIP ini.
Megawati pun kemudian menyampaikan bahwa dia memiliki ilmu. "Saya punya ilmu, kung fu Ibu Mega. Pukul merangkul, nanti mau tahu akibat mukul. Nanti kalau gak ada reaksi, cekek," kata dia.
Baca Juga : Persiapkan Pengaman Pemilu 2024, Polres Situbondo Beri Pelatihan Belasan Linmas Desa Duwet
Megawati pun kemudian menegaskan agar jangan ada pengancaman serta pem-bully-an terhadap dirinya. "Jangan ancam saya. Jangan bully saya lagi. Saya ada masanya saya balas," tandas dia.
Megawati menambahkan dia pernah menang dalam sebuah sengketa pers. "Sudah satu saya gugat, saya menang. Hore. Seneng aku. Sudah gitu ngotot, padahal suruh minta maaf di medianya. Sampai hari ini belum," lanjutnya kembali.
"Biarin bilang, nanti saja. Itu Dewan Pers belum gugatan hukum. Saya baru laporan ke Dewan Pers. Saya sudah ngomong ke Dewan Pers, kamu jangan kerja ndak. Nanti saya suruh Pak Jokowi bubarkan kamu," ujarnya.
Megawati memungkasi agar wartawan dalam berkerja memegang teguh kode etik profesi. "Karena kamu Dewan Pers harus punya kode etik jurnalistik saya bilang. Kode etik jurnalistik itu apa? Harus ngerti berita yang diberi harus otentik dari kedua belah pihak," pungkasnya.