free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Abdullah Bin Malik dan Manusia Majusi yang Mendapat Rida Allah SWT hingga Husnul Khotimah

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

24 - Jul - 2023, 16:11

Placeholder
Ilustrasi orang Majusi. (Foto screenshot)

JATIMTIMES - Sebagai manusia biasa, kita tidak pernah tahu kapan dan siapa orang yang akan mendapat rida Allah SWT. Allah akan meridai siapa saja yang ia kehendaki, meskipun manusia tersebut tidak berasal dari agama muslim. 

Sama halnya dengan kisah yang dialami oleh Abdullah bin Malik yang mendapat pesan dari Allah dan Rasulullah untuk menyampaikan ke ridhoannya pada seorang Majusi. Diketahui orang Majusi adalah orang yang menyambah api sebagai simbol dari kesucian dan cahaya. Orang Majusi mempercayai tuhan cahaya yaitu Ahura-Mazda dan tuhan kegelapan yaitu Ahriman.

Baca Juga : Hisab Anak Adam, Camkan Hal Ini

Dilansir dari akun Tiktok @jazirah ilmu, pada suatu saat di perjalanan haji Abdullah bin Malik tertidur di dekat Hijir Ismail. Di dalam tidurnya itu, Abdullah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Dalam mimpinya, Rasulullah bersabda kepada Abdullah agar dirinya pulang ke Bagdad dan mencari seorang Majusi.

"Wahai Abdullah kembalilah ke Bagdad, temui olehmu Bahramal Majusi (Rahib Majusi) dan sampaikan salamku kepadanya dan katakanlah Allah meridhoinya." Sabda Rasulullah dalam mimpi Abdullah.

Seketika Abdullah pun terbangun dari tidurnya. Awalnya, ia mengira hal itu hanyalah ulah setan semata. Ia pun segera mengambil wudhu salat, dan thowaf di Ka'bah. Namun, di tengah perjalanan hajinya, ia dikalahkan dengan rasa ngantuk yang luar biasa sehingga ia tertidur. 

Saat itulah, mimpi yang sama kembali datang sebanyak tiga kali kepada Abdullah. Setelah itu, barulah Abdullah yakin jika mimpi itu dari Allah, saat itu juga Abdullah menyadari jika setan tidak bisa menyerupai Nabi Muhammad meskipun di dalam mimpi.

Abdullah lalu menyelesaikan ibadah hajinya dan bergegas pulang ke Bagdad. Sesampainya di Bagdad, ia mencari Majusi yang dimaksud oleh Rasulullah. Sepanjang pencariannya, ia dihantui rasa penasaran keistimewaan apa yang dimiliki Majusi tersebut sehingga mendapat salam langsung dari Rasulullah SAW. Setelah sekian lama mencari, bertemulah Abdullah dengan Majusi yang ia maksud. 

"Apakah kamu adalah Bahrom Al- Majusi?" tanya Abdullah.

"Ya. Aku adalah Bahrom Al-Majusi," jawab Rahib Majusi.

Abdullah pun langsung bertanya kepada Rahib Majusi itu mengenai hal-hal yang menurutnya baik yang telah dilakukan.

"Wahai, Bahramal Al Majusi, bolehkah aku tahu apa kebaikan yang pernah engkau lakukan?" tanya Abdullah menyelidiki kebaikan si majusi.

Majusi itu lalu menjelaskan apa yang telah ia lakukan selama beberapa hari terakhir. Namun hal-hal yang dilakukan Majusi itu justru haram di dalam Islam.

"Baru tadi aku meminjamkan uang kepada seseorang dengan sedikit bunga," kata Majusi itu.

"Itu haram hukumnya bagi kami," kata Abdullah.

"Adakah yang lain?" Tanya Abdullah lagi.

"Ya aku memiliki empat anak laki-laki dan empat anak perempuan. Maka aku telah mengawinkannya sesama mereka dan sebagian tanda syukur, aku rayakan mereka itu dalam satu pesta yang besar lagi meriah." kata Majusi.

"Hal itu juga haram bagi kami, adakah yang lainnya?" Tanya Abdullah lagi

Majusi lalu berkata jika dirinya menikahi anaknya sendiri sebab kecantikan yang dimiliki anaknya. Namun hal itu juga haram di dalam Islam. "Ya aku memiliki seorang putri yang kecantikannya tidak tandingannya di daerah ini. Itulah sebabnya aku sendiri yang menikahinya dan merayakan perkawinan kami dengan pesta yang besarnya. Lebih dari seribu orang majusi menghadiri pestaku itu." Kata Majusi itu.

Baca Juga : Mengenal Al Khawarizmi, Penemu Angka Nol dan Aljabar

Abdullah yang sudah putus asa bertanya sebab apa yang dilakukan Majusi itu selalu bertentangan dengan ajaran islam. “Demi Allah itu juga sesuatu yang haram. Apakah ada lagi kebaikan yang pernah engkau lakukan wahai majusi?” Tanya Abdullah bin Mubarak yang hampir putus asa, karena tidak dapat menjumpai keistimewaan dari Majusi itu.

Barulah Rahib Majusi itu mengingat jika dirinya pernah membantu wanita beragama islam beberapa hari yang lalu.

"Oh ya baru aku teringat seminggu yang lalu pada suatu malam ketika aku sedang tidur bersama anakku, datanglah seorang wanita yang seagama denganmu. Dia datang dan pergi beberapa kali. Aku menduga dia akan mencuri sesuatu, maka aku mengikutinya dari belakang. Sampai di rumah, wanita tersebut terlihat ada empat anak perempuannya yang masih kecil-kecil sedang kelaparan," ungkap Majusi.

Anaknya itu bertanya. "Wahai ibu, adakah makanan untuk kami malam ini?".

Ibunya lalu menjawab. "Bersabarlah, anakku. Aku malu untuk meminta kepada selain Allah. Apalagi kepada musuh Allah orang majusi itu,"jawabnya sambil menangis meneteskan air mata.

Mendengar hal itu, Rahib Majusi mengaku tidak tega. Ia pun akhirnya kembali pulang kerumahnya dan mengambil semua makanan yang ia punya. Ia lantas kembali ke rumah wanita tadi dan memberikannya.

"Semua makanan itu kuserahkan kepada wanita malang itu, sehingga pada malam itu anak-anaknya makan dengan lahap. Mereka sangat gembira dan aku merasa puas," tutur Bahramal Al Majusi itu kepada Abdullah Al Mubarak.

Mendengar cerita Rahib Majusi itu, Abdullah lalu menjelaskan mengenai maksud dan tujuannya menemui Majusi tersebut.

"Wahai, Majusi tahukah engkau? Inilah kebaikan yang telah engkau lakukan hingga aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Beliau berpesan kepadaku agar menyampaikan salam kepadamu. Beliau juga memberitahu bahwa Allah telah ridho kepadamu?" Kata Abdullah sembari hatinya masih ragu walaupun dengan kebaikan dan kemuliaan hatinya itu apakah layak Allah meridhoinya sedangkan dia bukan seorang Muslim.

Betapa terkejutnya Majusi itu mendengar cerita Abdullah. Bagi Majusi itu, mimpi tersebut adalah kemuliaan yang begitu luar biasa sebab Rasulullah SAW adalah insan yang sangat dihormati dan dikagumi kawan dan lawan. Dengan izin Allah SWT, akhirnya Majusi itu mengucapkan kalimat syahadat di hadapan Abdullah.

Hatinya begitu bahagia telah terbuka untuk memeluk Islam. Saking bahagianya, Rahib Majusi itu tersungkur dan kemudian meninggal dunia. Ia akhirnya meninggal dunia dalam keadaan sebagai muslim yang diridhoi Allah dan Rasul-Nya.

Abdullah bin Mubarok berpesan: "Wahai para hamba Allah! Bersikap dermawanlah kepada sesama makhluk Allah karena sikap dermawan dapat mengubah para musuh menjadi para kekasih."

Dari cerita tersebut, sangat tidak pantas bagi kita mengolok-ngolok orang berdasarkan agamanya. Barang kali saja dia akan meninggal dalam keadaan husnul khotimah karena kebaikan yang telah ia lakukan. Sedangkan kita yang telah lama beriman bisa saja mati dalam keadaan suul khotmah, naudzubillah.


Topik

Agama abdullah bin malik rahib majusi nabi muhammad saw



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana