JATIMTIMES - Kembali viral sebuah video sebanyak enam kapolsek gagal saat ditantang oleh Kapolres mengikuti praktik pembuatan SIM dengan ujian zig-zag.
Dilihat dalam unggahan akun Instagram @fakta.indo, nampak seorang kapolsek tengah mengendarai motor polisi di area praktik pembuatan sim dengan ujian zig-zag.
Baca Juga : Viral Pesepeda di Palembang di Jambret Pemotor, Netizen Malah Bereaksi Begini
Dengan seragam lengkap polisi dan helm di kepalanya, polisi tersebut terlihat sering menurunkan kakinya. Ia juga terlihat beberapa kali harus menggunakan kakinya agar motor yang ia pakai tidak menabrak pembatas area ujian.
Sementara dilihat dalam keterangan video itu, polisi itu merupakan salah satu dari enam kapolsek yang ditantang oleh kapolres untuk mengikuti ujian praktik pembuatan SIM.
Dalam tantangan itu, kapolres akan memberikan satu juta rupiah bagi kapolsek yang berhasil lolos dari ujian tersebut.
Namun sayang sekali, dari keenam kapolsek itu, tidak ada satupun yang lolos. Alhasil, satu juta milik kapolres berhasil kembali masuk ke kantongnya.
Peristiwa itu sebelumnya sempat viral pada (26/6/2023) lalu. Diketahui peristiwa itu terjadi di Jawa Tengah.
Adapun kembalinya viral video itu membuat netizen geram. Dimana seperti yang sudah kita ketahui dalam pembuatan SIM memang sangat susah apalagi dengan adanya ujian zig-zag.
Dengan tidak lolosnya enam kapolsek itu membuat mereka dihujat oleh netizen. Banyak diantara mereka yang berkata jika para kapolsek itu aneh sebab gagal di rintangan yang mereka buat sendiri.
"Aneh banget situ jadi polisi, dia yang bikin dia juga yang gak bisa. Akal2an bgt ga sih? Halahh, UUD, ujung-ujungnya duit," tulis @rchd***
"Polisi aja gaada yang lulus, apalagi masyarakat, maka dari itu banyak yang nembak wkwk," tulis @pablo**
Baca Juga : Rektor UIN Malang Berangkatkan 170 Peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel
"Makanya..harusnya ujian praktek semacam ini, GAK MASUK AKAL, ditiadakan. Ganti dengan yang realistis," tulis @mister***.
Terkait dengan pembuatan SIM dengan ujian zig-zag Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah meminta ke Kakorlantas untuk memperbaiki sistem pembuatan SIM. Selain sebagai bentuk modernisasi kepolisian yang menyesuaikan zaman, upaya perbaikan juga dilakukan karena selama ini dianggap masih menyulitkan.
"Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan. Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. yang namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak," kata Listyo, dikutip YouTube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Menurut Kapolri, dua jenis praktik pembuatan SIM tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Sigit juga menegaskan bahwa anggota Polri yang lulus ujian dengan praktik semacam itu kemungkinan besar tidak memenuhi standar kecakapan dalam mengemudi.
"Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki," ungkap Listyo Sigit.
"Kalau yang lolos dari situ, nanti lulus pasti bisa jadi pemain sirkus. Jadi, hal-hal yang begitu diperbaiki, jadi hakikat yang ingin kita dapat dari seorang pengendara tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit," imbuhnya.