JATIMTIMES - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI) menggelar Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City Tahap 1 di Kota Blitar, Senin (3/7/2023). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin Senin (3/7/2023) dan Selasa (4/7/2023) di Balai Kota Kusumowicitro, Kota Blitar.
Bimtek Masterplan Smart City Tahap 1 di Kota Blitar ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut Nota Kesepakatan antara Direktur Jenderal Aplikasi Informasi Kementerian Kominfo dengan Pemerintah Kota Blitar tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City). Bimtek dihadiri
Baca Juga : Dipanggil Kejagung soal Korupsi BTS, Menpora Dito Lapor Mensesneg: Takut Ganggu Isu Nasional
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Bidang Apliakasi Informatika Achmad Fadlil Chusni dan diikuti oleh Dewan Smart City Kota Blitar yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Camat, Pimpinan Perguruan Tinggi di Kota Blitar, Kepala Cabang PLN, Kepala Telekomunikasi, dan Pimpinan Bank di Kota Blitar.
Bimtek juga diikuti Asisten Wali Kota Blitar dan Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari Kepala Bagian Organisasi, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Hukum dan perwakilan dari Perangkat Daerah.
Bimtek Masterplan Smart City Tahap 1 ini menghadirkan beberapa narasumber. Masing-masing Siswoko (Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Ditjen Aptika Kemkominfo), Andrari Grahitandaru (Pusat Riset Sains Data dan Informasi-Badan Riset dan Inovasi Nnasional), Heni Pujiastuti (Dosen tetap Perbanas Institute) dan Aditianata (Dosen tetap Universitas Esa Unggul).
Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Kota Blitar Mujianto menyampaikan, tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk membimbing Kota Blitar dalam membuat masterplan smart city. Menurutnya, smart city bukanlah program yang muncul begitu saja. smart city adalah program yang tidak dapat dilepaskan dari perencanaan pembangunan yang telah disusun dalam RPJMD dan renstra PD.
“Dalam mewujudkan smart city, peran berbagai pihak sangatlah penting dan perlu ditekankan ( seluruh Perangkat Daerah) juga sektor swasta, masyarakat, perguruan tinggi dan instansi vertikal,” kata Mujianto.
Mujianto menambahkan, tujuan dari program smart city adalah untuk menciptakan kota yang cerdas, berkelanjutan dan inklusif. Sementara upaya percepatan digitalisasi melalui smart city ini diharapkan akan melahirkan beberapa peluang seperti mendorong potensi lokal dengan pendekatan berbasis inovasi dan digitalisasi yang dapat menyusaikan dengan karakter daerah serta sumber daya yang dimiliki sehingga dapat membuka peluang investasi.
“Bimtek ini adalah upaya kita untuk menyusun acuan dalam pembangunan serta mengimplementasikan gerakan menju kota cerdas di Kota Blitar dalam sebuah dokumen masterplan smart city yang harapannya dapat mempertinggi efisiensi, perbaikan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Blitar,” tegas Mujianto.
Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City Tahap 1 dibuka secara langsung oleh Wali Kota Blitar Santoso. Ditemui awak media usai membuka kegiatan ini, Santoso menyampaikan pembinaan smart city secara langsung dari Kemenkominfo RI untuk Kota Blitar ini adalah pertama kalinya dilaksanakan. Dirinya berharap, dengan pembinaan langsung ini kedepan gaung smart city di Kota Blitar akan semakin membumi.
Baca Juga : Bupati Malang Apresiasi Kinerja PU SDA Amankan Aset Daerah
“Selama ini kita sudah menerapkan konsep smart city tapi belum pernah dapat pembinaan secara langsung. Nah, hari ini kita mendapatkan pembinaan secara langsung dari kemenkominfo. Di Jawa Timur ini baru ada 28 daerah yang telah ditunjuk pusat untuk menerapkan smart city. Harapan saya dengan pembinaan dari pusat ini gaung smart city di Kota Blitar semakin membumi.
Dengan penerapan smart city yang optimal, Santoso berharap kedepan pelayanan kepada masyarakat di Kota Blitar akan semakin baik lagi. Kuncinya adalah sinergitas yang solid antar organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Blitar dan instansi samping. Dengan smart city, pelayanan publik di Kota Blitar benar-benar harus semakin lancar, cepat dan terbuka.
“Karena apapun bentuknya, digitalisasi sudah jadi bagian tak terpisahkan yang harus diikuti semua daerah. Karena apa? Harapannya bisa mempermudah komunikasi antar OPD, antar dinas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga dengan digitalisasi dan smart city, pelayanan kepada masyarakat bisa semakin lebih baik lagi. Dalam hal ini, saat saya terbitkan SK seluruh OPD saya libatkan sesuai tugas dan fungsinya. Memang untuk smart city ini penanggungjawabnya adalah kadis kominfo, tapi semua terlibat, kita kerja secara tim,” tandas Santoso.
Kota Blitar terbukti telah mampu menerapkan smart city dengan cukup baik dan patut menjadi daerah percontohan. Bukti nyata itu salah satunya pemasangan kabel fiber optik telah benar-benar memudahkan kehidupan masyarakat. Di pandemi Covid-19 lalu, pemasangan kabel fiber optik ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang work from home.
“Work from home di pandemi Covid-19 lalu bisa dijalankan dengan baik berkat kemajuan IT yang sudah kita melangkah lebih jauh. Anak-anak sekolah bisa belajar dengan baik dari rumah, juga yang bekerja dari rumah secara online juga bisa melakukannya dengan baik pula. Semoga dengan pembinaan yang tengah berjalan ini kedepan kita bisa lebih baik lagi,” pungkas Santoso.
