JATIMTIMES - Sebuah survei menguak banyak orang mengaku tak bahagia dengan pekerjaan yang dijalani.
Survei ini dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) dengan melibatkan 744 responden dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Survei dilakukan dengan pengumpulan data pada 30 Mei-5 Juni 2023. Survei menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI) dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 3,59 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Lantas bagaimana hasil detailnya?
Baca Juga : Stabilitas dan Netralitas Polri di Tahun Politik
Dalam survei responden yang tidak bahagia dengan pekerjaannya, melibatkan 142 responden dari total responden. Hasilnya ada 11,8 persen responden yang tidak bahagia dengan pekerjaan yang dijalani.
Sebanyak 11,8 persen itu terbagi dalam dua kategori. 2 persen responden merasa sangat tidak bahagia dan 9,8 persen responden tidak bahagia dengan pekerjaan yang dijalani.
Ketidakbahagiaan dalam pekerjaan yang dijalani ini disebabkan banyak faktor. Faktor pertama adalah kurangnya pengakuan dan penghargaan dari perusahaan. Hal ini diakui 42,3 persen responden.
Faktor kedua adalah kurangnya peluang pengembangan diri yang dirasakan di tempatnya bekerja. Persentase responden yang menyatakan hal ini ada 37,3 persen. Alasan ketiga adalah beban kerja yang terlalu berlebihan. Ada 36,6 persen responden yang menyatakan hal ini.
Alasan berikutnya yang menjadi latar responden tidak merasa bahagia dengan pekerjaannya adalah, ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Ada 34,5 responden yang menyatakan hal ini.
Pemicu lainnya adalah lingkungan kerja yang buruk, 30,3 persen responden menyatakan hal ini. Disusul ketidakjelasan peran dan tujuan dengan dipilih responden dengan persentase 30,3 persen.
Ada juga responden yang beralasan ketidakcocokan dengan minat. Hal ini dinyatakan oleh 23,9 persen. Selanjutnya ada 18,3 persen beralasan karena ketidakmampuan untuk menggunakan keahlian dan bakat. Sementara 9,9 persen responden beralasan lainnya.
Di sisi lain, mereka yang merasa bahagia dengan pekerjaannya juga cukup banyak. Survei terkait hal ini melibatkan 452 responden.
Ada 88,3 persen dari total responden merasa bahagia dengan pekerjaannya. Rincian dari total tersebut yakni, 16,6 persen responden merasa sangat bahagia dan bahagia 71,7 persen.
Berbagai faktor juga melatarbelakangi responden merasa bahagia dengan pekerjaannya. Alasan utama yang dinyatakan para responden adlah karena lingkungan kerja yang positif.
Baca Juga : Kisah Dokter Katholik Masuk Islam, Allah Tunjukkan Peristiwa Ini
"Alasan paling banyak adalah karena lingkungan kerja yang positif, yang dirasakan oleh 55,3 persen responden," kutip dari databooks katadata.
Alasan berikutnya adlah karena gaji yang sesuai dengan beban kerja. 46,2 persen responden menyatakan hal ini. 44,9 persen merasa bahagia dengan pekerjaannya karena kesesuaian minat dan bakat.
Keseimbangan kerja dengan kehidupan pribadi juga menjadi alasan responden merasa bahagia dengan pekerjaannya. Hal ini dinyatakan oleh 39,6 persen responden. Alasan berikutnya adalah karena pembagian tugas kerja yang jelas. Proporsinya ada 31,9 persen responden.
Ada juga yang beralasan karena besarnya peluang pengembangan. Hal ini dinyatakan 28,1 persen responden. Faktor pengakuan dan penghargaan juga mempengaruhi responden merasa bahagia dalam pekerjaannya. 28,1 persen responden menyatakan ini.
Alasan selanjutnya, responden merasa bahagia dengan pekerjaannya karena latar belakang pendidikan sejalan dengan pekerjaan.
"Sejalan dengan latar belakang pendidikan 25,2 persen," tulis dari hasil laporan survei KIC.
Terkahir, 4,4 persen responden merasa bahagia dengan pekerjaannya karena alasan lainnya.
