JATIMTIMES - Polresta Malang Kota membenarkan adanya aksi sweeping yang dilakukan sekelompok orang diduga mahasiswa dari Universitas Tri Buana Tungga Dewi (Unitri). Hal itu imbas dari kasus mahasiswa Unitri yang tewas ditikam pada Minggu (25/6/2023) dini hari.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan bahwa aksi tersebut adalah sweeping yang dilakukan sejumlah mahasiswa. Menurut Budi Hermanto, hal itu dillakukan untuk mencari pelaku penikaman.
Baca Juga : Amankan Wilayah, Warga Bersama Polisi Jaga Ketat Jalan Raya Tlogomas
“Tadi mereka itu coba sweeping mencari pelaku (penikaman), tetapi sudah dibubarkan. Sekarang mereka dilokalisir di (yayasan) Gotong Royong untuk melihat temannya yang meninggal itu di rumah duka,” kata Budi Hermanto kepada awak media, Minggu (25/6/2023) malam.
Dijelaskan Kapolresta Malang Kota yang akrab disapa Buher itu, lokalisir mahasiswa yang terlibat aksi sweeping ke Yayasan Gotong Royong itu untuk meminimalisir aksi bentrokan dengan warga. Mereka dilokalisir agar dapat melihat temannya yang telah tutup usia akibat ditikam.
“Iya benar (mereka dibawa ke Yayasan Gotong Royong). Mereka mau lihat temannya itu. Kita lokalisir di sana semua. Totalnya ada kurang lebih 150 orang,” beber Buher.
Sebagai informasi, Jalan Raya Tlogomas pada Minggu (25/6/2023) sekitar pukul 18.40 WIB mendadak menjadi mencekam. Sekelompok orang yang diduga mahasiswa Unitri melakukan aksi sweeping di sepanjang jalan.
Baca Juga : Antisipasi Insiden Susulan, Kapolresta Buher Minta Warga tidak Terprovokasi
Akibat peristiwa itu, arus lalu lintas Jalan Raya Tlogomas sedikit tersendat. Beruntung, polisi langsung sigap tiba di lokasi untuk membubarkan massa dan kembali melancarkan arus lalu lintas. Namun, polisi masih melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi.