JATIMTIMES - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Batu masa khidmat 2023-2028 dibaiat oleh Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf di Hotel Aston Inn Kota Batu, pada Sabtu (24/6/2023) malam. Banyak pujian yang diberikan Yahya kepada PCNU Kota Batu saat usai membaiat.
Pelantikan PCNU Kota Batu masa khidmat 2023-2028 cukup special lantaran dihadiri sejumlah tokoh-tokoh penting. Selain Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, juga Sekretaris Jenderal PBNU, Drs. H. Saifullah Yusuf, Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Ramadhan Khotib, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
Hingga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Timur, Forkopimda Kota Kota Batu, para alim ulama, jajaran pengurus Banom/Lembaga, MWC NU/Ranting se-Kota Batu, ormas keagamaan serta para petinggi partai politik, dan sebagainya.
Baca Juga : PC Fatayat NU Kabupaten Banyuwangi Gelar Latihan Kader Dasar
Para pengurus yang dilantik terdiri dari 13 anggota Mustasyar. Untuk Syuriyah terdiri jajaran Rais, Katib, dan A'wan (Syuriah). Juga jajaran Tanfidziyah, yakni Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Prosesi pembaiatan pun berjalan dengan khidmat.
Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, SK pelantikan PCNU Kota Batu masa khidmat 2023-2028 berlaku terus menerus. Artinya tidak peduli siang hingga malam, namun dalam 24 jam.
“Selamat atas dilantiknya kepengurusan PCNU Kota Batu, SK ini berlaku gak pakai jam kerja tapi terus menerus selama 2023-2028,” ucap Yahya.
Yahya melihat PCNU di Kota Batu berbeda dengan lainnya. Yang membedakan adalah sudah bernuansa perkotaan, karena melaksanakan pelantikan di Ballroom hotel. Berbeda dengan lainnya yang melakukan pelantikan di halaman masjid hingga pendapa.
“Cabang lain di halaman masjid, di Pacitan pendapa kabupaten,” puji Yahya dibarengi dengan tepuk tangan.
Karena itu membuat grup paduan suara PCNU Kota Batu yang dihadirkan, dengan menyanyikan Matur Nuwun Yai dan Mars Satu Abad NU mampu membuatnya bergetar hingga bulu kuduk yang hadir di pelantikan berdiri.
Di sisi lain Yahya menceritakan, jika Kota Batu masyarakatnya kental NU yang kini telah tertranformasikan ke masyarakat kota. Namun kesetiaan, kecintaan terhadap NU tidak berubah.
Baca Juga : FEB Unisma Gelar Pencanangan Literasi Keuangan Libatkan 1.500 Muslimat NU Kota Malang
“Masyarakat ndeso jadi kota masih mau salawatan, tahlilan menunjukkan bahwa mempunyai karakter vitalitas tinggi, gak heran dinyatakan bahwa muslim perkotaan di Indonesia 60-80 persen mengaku mengikuti NU,” imbuh Yahya.
Karena itu jadilah masyarakat berakal jangan sampai menjadi masyarakat kota hanya dihayati. “Harus tetap memberi manfaat dan itu gak gampang, tapi tidak bisa dielakkan,” harap Yahya.
Sementara itu Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menambahkan, dengan dilantiknya pengurus yang baru ini Pemkot Batu bersama NU akan bersinergi. Tentunya ada beberapa program yang dikolaborasikan.
“Mungkin dari tenaga dan jumlah warga NU yang banyak bisa disinergikan. Contoh stunting dari program sama-sama menangani stunting, kemiskinan, tenaga kerja gimana disinergikan,” ucap Aries.
Harapannya ke depan, agar bersama memiliki niatan membangun sunnah wal jamaah, turun ke masyarakat, hingga memberi kedamaian untuk masyarakat di Kota Batu.