JATIMTIMES - Raut wajah gembira terlihat dari wajah pasangan suami istri Supriyanto (45) dan Kasiati (49). Pasutri asal Desa Tanggungkramat, Kecamatan Ploso, Jombang ini menerima bantuan pembangunan rumah dari Tarekat Shiddiqiyyah dalam rangka Tasyakuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-78.
Supriyanto mengaku senang saat dirinya menerima bantuan pembangunan rumah dari Shiddiqiyyah. Sebab, selama ini dia bersama istri dan 2 anaknya menempati rumah yang kurang layak.
Baca Juga : Polisi Kerap Bikin Konten, Ini Sindiran Netizen: Kerja Kalian Apa?
"Saya bersyukur Alhamdulillah dapat bantuan pembangunan rumah dari Shiddiqiyyah. Karena sebelumnya saya menempati rumah yang kurang layak huni," ucapnya kepada wartawan, Kamis (22/05/2023).
Pembangunan rumah tersebut merupakan program rutin santunan nasional ke 22 dari Tarekat Shiddiqiyyah. Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Hermanto mengatakan, program santunan nasional itu dalam rangka tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-78.
"Ini sebuah program sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Joko, program pembangunan rumah untuk warga kurang mampu sudah berlangsung sejak 22 tahun lalu. Untuk tahun 2023 ini, sebanyak 127 unit rumah akan dibangunkan oleh Shiddiqiyyah untuk masyarakat kurang mampu.
Pembiayaan pembangunan ratusan rumah itu didapat dari sedekah warga Shiddiqiyyah sendiri. Tidak hanya berupa uang, sedekah yang diberikan juga berupa material hingga tenaga proyek.
Baca Juga : Kecewa Tak Ditemui, Aliansi Metri Kebhinekaan di Tulungagung Soroti Kinerja hingga Kasus Korupsi Dewan
"Kami memulai program ini dari 22 tahun yang lalu. Alhamdulillah hingga di tahun 2022 lalu, sudah terbangun 1.677 unit rumah. Tahun ini Insyallah serentak seluruh Indonesia sebanyak 127 unit," tandasnya.
Joko berharap, bantuan pembangunan rumah bisa bermanfaat bagi para penerima. "Harapannya bisa membawa manfaat, meski ibarat hanya setetes air di laut tapi tetap lestari. Syukur-syukur program ini diikuti oleh komponen masyarakat yang lain," pungkasnya.(*)
