free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kontroversi Ponpes Al Zaytun yang Diduga Kerap Menyimpang, Rupanya MUI Pernah Mengkajinya

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

17 - Jun - 2023, 01:13

Placeholder
Aksi massa di depan Ponpes Al Zaytun. (Foto dari detik)

JATIMTIMES - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan pernah melakukan kajian terhadap Pondok Pesantren Al-Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat.

Hasilnya, Wakil Sekjen MUI Ikhsan Abdullah mengatakan Ponpes Al-Zaytun diduga terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) karena cenderung mengeksklusifkan diri.

Baca Juga : Viral Siswa Berau Kalimantan Timur Miliki Suara Mirip Presiden, Netizen: Kawal Sampe Ketemu Jokowi

"Poin penting hasil kajian tersebut adalah ponpes tersebut terafiliasi dengan gerakan NII. Hal itu terlihat dari pola perekrutan dan pungutan uang. Mereka sangat eksklusif dan sama sekali tidak memberikan akses kepada warga sekitar," ujar Ikhsan dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (16/6).

Ikhsan menilai, pondok pesantren tersebut bak camp khusus yang tidak tersentuh siapa pun. Lebih lanjut ia mengatakan Al-Zaytun memiliki pasukan serupa militer yang dilengkapi anjing jenis Herder atau German Shepherd.

Selanjutnya dari hasil kajian itu juga ditemukan kejanggalan dalam tata cara beribadah yang diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Zaytun

"Penyimpangan tersebut saat ini di-publish dan sengaja diunggah di media sosial sehingga menjadi viral, meresahkan, dan membuat kegaduhan di tengah umat," tuturnya.

MUI kemudian berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan dengan melakukan pembinaan kepada pengurus serta pimpinan ponpes Al-Zaytun agar berhenti menyebarkan ajaran menyimpang.

Sementara Ikhsan menilai pemerintah perlu lekas turun tangan karena bisa menjadi bom waktu imbas penyebaran paham radikal yang dilakukan di Ponpes Al-Zaytun.

"Negara harus mampu melakukan deteksi dini dengan kemampuan intelijen dan aparatur lainya. Jadi, tidak boleh membiarkan menunggu terjadinya letupan yang dapat membahayakan umat," ucapnya.

MUI sebelumnya Jawa Barat bakal membentuk tim khusus untuk mendalami kontroversi ajaran Pondok Pesantren Al-Zaytun, di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar mengatakan pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari Pemprov Jabar, MUI, Polda Jabar, hingga Kodam III Siliwangi.

"Simpulannya mau membentuk tim khusus. Jadi, kita ini ada rapat gabungan di Jabar, gabungan dari Kodam, dari Polda, dari Pemda, dari MUI dan Kemenag," kata Rafani kepada wartawan, Kamis (15/6).

Rafani mengatakan tim itu akan menelusuri kurikulum pendidikan, paham agama yang diterapkan, hingga dugaan adanya tindak kriminal berupa pelecehan seksual di Ponpes Al-Zaytun.

"Harus diteliti ada penyimpangan pelaksanaan kurikulum atau enggak? Itu kan ranahnya Kemenag. Yang mengangkut paham dan penyimpangan agama, itu MUI," ujarnya.

Menurutnya, MUI Jabar juga sudah meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menegur pihak Ponpes Al-Zaytun yang dianggap kerap membuat kontroversi dan kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga : Sinergi dengan Bank BTN, BPJamsostek Kediri Sosialisasikan Manfaat Layanan Tambahan Perumahan

"Jadi pandangannya, kami juga Jabar ingin segera selesai ini kasus Al-Zaytun jangan terus-terusan, Panji Gumilang itu menyampaikan pernyataan yang kontroversial," katanya.

Sebelumnya massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat melakukan aksi dan memprotes dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.

Koordinator Aksi FIM Jamal Sayid Mukhlisin mendesak MUI dan Kemenag untuk mengusut tuntas ajaran yang ada di Al-Zaytun.

Massa dari Ponpes Al-Zaytun juga berkumpul untuk menghadang para pedemo. Kedua belah pihak saling berhadap-hadapan.

Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar mengatakan ada dua surat terkait unjuk rasa yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun.

Ia mengatakan dua surat tersebut berasal dari FIM dan internal Ponpes Al-Zaytun, dua surat tersebut hendak menggelar unjuk rasa di lokasi yang sama.

"Iya betul ada dua kubu yang menyampaikan surat akan melakukan unjuk rasa kepada kami," ujar Fahri seperti dikutip dari Antara.

Fahri mengatakan pihaknya mengerahkan hingga 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

"Kami kerahkan kurang lebih 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Indramayu Menggugat," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang sempat menyatakan bahwa mereka tidak menyebarkan ajaran sesat. Panji menyampaikan itu saat Ponpes Al-Zaytun didemo oleh massa.

"Polisi jangan amankan kami, amankan mereka, kami sudah aman, amankan mereka (pendemo). Di sini aman, orang baik-baik di sini, Pancasilais, nasionalis. Jangan khawatir, kami nasionalis, kami Pancasilais, ini aset negara," kata-kata Panji Gumilang mengutip dari detik.com.


Topik

Peristiwa Ponpes alzaitun panji Gumilang Fahri siregar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya