JATIMTIMES - Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta (PJT) 1 saat ini akan melangsungkan proses pembangunan fasilitas pengelolaan air atau Water Treatment Plant (WTP) tahap satu. WTP ini nantinya memanfaatkan air permukaan Sungai Bango di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Pembangunan WTP tahap satu tersebut merupakan hasil kerja sama antara PJT 1 dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang serta Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang untuk menjaga ketersediaan dan pasokan air minum kepada pelanggan.
Baca Juga : Kabar Baik, Bupati Jember Janjikan Kenaikan Insentif Guru PAUD dan TK
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M Nor Muhlas bersama jajaran direksi beberapa waktu lalu juga sempat menghadiri undangan jajak pendapat atau hearing oleh Komisi B DPRD Kota Malang.
Dalam hening tersebut juga diundang pimpinan PJT 1 untuk membahas keberlangsungan pembangunan WTP tahap satu di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Disinggung mengenai pembangunan WTP tahap satu yang bertujuan untuk menambah kekurangan ketersediaan air minum bagi pelanggan, Muhlas menegaskan bahwa adanya WTP tahap satu nantinya untuk antisipasi terjadinya pipa pecah dan menjaga pasokan air minum tetap stabil kepada pelanggan.
"Dianggap kurang (ketersediaan air minum) ya tidak, cuma kita antisipasi. Jadi kalau misalnya nanti terjadi pecah (pipa) dan lain sebagainya, itu (pasokan air minum ke pelanggan) aman. Karena kita masih punya cadangan," ungkap Muhlas.
Pasalnya, pembangunan WTP tahap satu ini akan memanfaatkan air permukaan dari Sungai Bango karena dianggap kualitas air bakunya lebih baik dan murah, daripada memanfaatkan air permukaan dari Sungai Brantas.
Nantinya, WTP tahap satu ini akan memiliki kapasitas 200 liter per detik (lps). Namun, pada tanggal 17 Agustus 2023 mendatang, pihak PJT 1 memastikan soft opening WTP tahap satu akan dilakukan dengan kapasitas 100 lps.
Baca Juga : Hadiri Pelantikan Pengurus KONI Kota Malang Periode 2023-2027, Ini Pesan Wali Kota Malang
Muhlas pun yakin, dengan adanya pembangunan WTP tahap satu ini, pasokan air minum kepada pelanggan akan tetap terjaga meskipun terjadi peristiwa pipa pecah atau peristiwa lainnya yang membuat pasokan air minum ke pelanggan menjadi terhambat.
"Sesuai dengan jadwal, tahap pertama nanti ada keluar 200 lps, berikutnya 100 lps, berikutnya 200 lps. Sehingga keseluruhan menjadi 500 lps," kata Muhlas.
Nantinya, pasokan air minum dari adanya pembangunan WTP tahap satu ini akan mencukupi kebutuhan air minum bagi pelanggan di kawasan Buring Bawah.
"Insya allah nanti mencukupi kebutuhan di Buring Bawah, nanti insya allah dengan produksi ini bisa bertambah," pungkas Muhlas.