JATIMTIMES - Tradisi ulur-ulur rutin dilaksanakan oleh warga di sekitar telaga Buret, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Tradisi yang tiap tahun dilaksanakan ini untuk melestarikan budaya turun temurun dari nenek moyang.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo bersama Wabup Gatut Sunu Wibowo menghadiri upacara adat tradisi Ulur-ulur di Telaga Buret, Jumat (9/6/2023). Selain itu juga hadir kepala dinas terkait di lingkup Pemkab Tulungagung, Forkopim Kecamatan Campurdarat, Kepala Desa Sawo, Desa Ngentrong, Desa Gedangan, Desa Gamping beserta para perangkat, para pinisepuh paguyuban Sendang Tirto Mulyo beserta anggota dan masyarakat setempat.
Baca Juga : Komisi A DPRD Surabaya: Antrean e-KTP Sebaiknya Bisa Dibuatkan di Aplikasi IKD
“Hari ini adalah Jumat tanggal 9 Juni 2023, penanggalan Jawa Bulan Selo, masyarakat kasepuhan Sendang Tirto Mulyo dan masyarakat Desa Sawo, Gedangan, Ngentrong dan Gamping melaksanakan upacara adat tradisi Ulur-ulur Telaga Buret,” ucap Bupati Maryoto dalam sambutan yang disampaikan.
Upacara adat tradisi Ulur-ulur Telaga Buret disebut Maryoto sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan Karunia Tuhan Semesta Alam yang dilimpahkan kepada masyarakat berupa air mengalir tiada henti. Air dari Telaga Buret ini membawa manfaat bagi lahan-lahan pertanian masyarakat.
“Perlu diketahui bahwa adat tradisi Ulur-ulur merupakan kearifan lokal yang harus kita jaga dan lestarikan, serta sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) pada tahun 2020 lalu,” ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tulungagung mendukung penyelenggaraan kegiatan ini sepenuhnya. “Maka Pemerintah Kabupaten Tulungagung akan senantiasa mendukung terselenggaranya kegiatan ini, baik secara materiil maupun moril," sambungnya.
Tidak lupa, Maryoto menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. “Semoga kedepan akan lebih baik dalam kondisi masyarakat yang ayem, tentrem, mulyo lan tinoto,” terangnya.
Baca Juga : Bupati Kediri Beri Trauma Healing kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging
Selain tradisi ulur-ulur ini, kegiatan yang dilaksanakan juga akan dilanjutkan pada malam hari berupa wayang kulit. Rencananya, wayang kulit yang akan digelar mengambil lakon “Lembu Peteng Mustikaning Tulungagung,”.
“Selamat melaksanakan Prosesi Adat Ulur-Ulur Tahun 2023,” pungkas Marwoto.