JATIMTIMES - Kisah yang menggetarkan hati saat Rasulullah SAW menangis hingga tangisannya mengguncang Arsy, tempat singgasana Allah azza wa jalla. Ketika itu, Rasulullah SAW sedang melakukan tawaf di Kakbah. Beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berdzikir "Ya Karim, Ya Karim".
Rasulullah kemudian menirunya dan membaca "Ya Karim, Ya Karim" seperti orang di depannya. Rasulullah tetap mengikuti dan mengulangi ucapannya hingga beberapa kali. Selanjutnya, orang di hadapan Rasulullah itu merasa diperolok-olokkan sebab orang di belakangnya yang merupakan Nabi Muhammad SAW mengikuti bacaannya.
Baca Juga : Viral Kisah Anggi, TikToker Asal Malang yang Mengalami Teror Pengantin Setan
Orang di hadapan Nabi itu kemudian menoleh ke belakang dan ia melihat seseorang yang gagah dan tampan serta belum pernah ia kenali.
Ia lalu memberanikan diri untuk bertanya mengenai sikap orang tersebut yang menirukan bacaannya selama tawaf. "Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja memperolok-olokanku karena aku ini orang Arab Badui?," tanya orang Badui itu
"Kalau bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu pasti engkau akan aku laporkan pada kekasihku, Muhammad Rasulullah," tambahnya
Mendengar hal itu, Rasulullah tersenyum dan kemudian bertanya pada orang Badui itu yang tidak mengenali Nabinya. "Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab Badui," tanya Rasulullah.
"Belum," jawab orang Badui itu
"Jadi bagaimana engkau beriman kepadanya?," tanya Rasulullah lagi.
"Saya percaya dengan mantap atas kenabian-Nya sekalipun saya belum pernah bertemu dengan-Nya, dan membenarkan sabdanya," ucap orang Badui itu
"Wahai orang Arab, ketahuilah aku ini Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat," ucap Nabi
Melihat Nabi di hadapannya, orang Badui itu tercengang seperti tidak percaya. "Tuan ini nabi Muhammad?," tanyanya. "Ya," jawab Rasulullah
Si orang Badui pun tunduk dan hendak mencium kedua kaki Rasulullah. Namun, Rasulullah menarik tubuh orang Badui itu dan melarangnya untuk melakukan hal tersebut.
"Wahai orang Arab janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu hanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada Tuhannya. Ketahuilah Allah mengutusku sebagai rahmatul lil alamin," kata Rasulullah.
Pada saat itu juga, Malaikat Jibril turun dan membawa pesan dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW yang saat itu tengah bersama dengan orang Badui.
"Ya Muhammad, Allah mengucapkan salam kepadamu dan berpesan katakanlah kepada orang Arab itu agar ia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisapnya di Padang Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya baik yang kecil maupun yang besar.".
Baca Juga : Jelang Ajal Menjemput, Pakubuwono II Serahkan Negara Surakarta pada VOC
Setelah menyampaikan pesan itu, Malaikat Jibril kemudian pergi. Sementara, orang Arab itu menanggapi pesan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril untuknya itu.
"Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan amal atas amalan hamba maka hambapun akan membuat perhitungan dengannya," kata orang Arab Badui itu. "Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Allah?," tanya Rasulullah
"Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba memperhitungkan betapa besar makhfirahnya," jawab orang Arab Badui itu.
"Jika beliau memperhitungkan maksiat hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luas pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya," sambungnya.
Mendengar ucapan orang Arab Badui itu, maka Rasulullah pun tak kuat menahan air matanya lalu menangis mengingat betapa benarnya kata-kata orang Arab itu.
Atas kejadian tersebut, Malaikat Jibril pun kembali datang dan kembali membawa pesan untuk Nabi Muhammad.
"Wahai Muhammad, Allah menyampaikan salam kepada-Mu dan berpesan 'berhentilah engkau menangis, sesungguhnya karena tangisanmu penjaga Arsy lupa dengan bacaan tasbih dan tahmidnya sehingga Arsy terguncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisap dirinya juga tidak akan memprhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di surga nanti.".
Mendengar hal itu, orang Arab Badui itu lalu menangis karena tak mampu menahan rasa harunya. Betapa tidak, kabar menjadi ahli surga dan menemani Rasulullah tentu dambaan dan cita-cita semua orang.
Berkat rahmat Allah azza wa jalla dan kemuliaan Rasulullah, orang Arab Badui tersebut menjadi salah satu orang yang beruntung bisa masuk surga. Begitulah rasa cinta Rasulullah kepada umatnya dan kebesaran rahmat Allah SWT.
Kisah ini diceritakan oleh akun Tiktok @Ferry Rinaldi, yang mana akun tersebut memang kerap mengangkat cerita Nabi dan kisah-kisah islami. Semoga dengan kisah diatas bisa menambah kecintaan kita kepada Allah dan Rasulnya.
