JATIMTIMES - Ratusan wali murid MAN 1 Kota Bekasi meluapkan kekesalannya kepada pihak EO (event organizer) lantaran melakukan pelanggaran perjanjian sehingga study tour siswa ke Yogyakarta dibatalkan.
Dalam video yang dilihat melalui akun @bekasi_24_jam, tampak para wali murid datang ke sekolah untuk melakukan protes.
Baca Juga : Viral, Pengendara Celana Loreng Tak Ditilang saat Melewati Jalur Busway, Bolehkah?
Video yang diunggah pada Kamis (8/6/2023) malam tersebut memperlihatkan ratusan wali murid yang berkumpul di masjid. Ada beberapa wali murid yang tersulut emosinya hingga hendak memukul. Kemudian ada beberapa wali murid lainnya yang menengahi agar tak berujung ricuh.
Sementara di mikrofon terdengar beberapa orang meminta untuk melakukan istighfar agar tak tersulut emosinya. Dalam video itu juga terlihat wali murid mulai melakukan negosiasi.
Dalam keterangan pada unggahan video tersebut dijelaskan pihak EO sudah dua kali melakukan pembatalan pemberangkatan study tour siswa. Awalnya pemberangkatan dijadwalkan 29 Mei 2023 namun diundur menjadi tanggal 8 Juni 2023.
"Total sebanyak 288 siswa yang dijanjikan berangkat sekitar Kamis (8/6/2023) malam pukul 20.00 WIB tak juga bisa dipenuhi sehingga terjadi keributan saat pihak EO datang ke sekolah tak bisa memberi kepastian," tulis keterangan akun tersebut.
Akhirnya, pihak sekolah menempuh jalur hukum dan kini pihak EO sudah diamankan ke Polsek Bekasi Utara untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pada Kamis (8/6/2023), para siswa dan orang tua siswa telah tiba di sekolah sejak sore hari dengan semangat untuk mengikuti acara study tour. Bahkan beberapa siswa telah menyiapkan koper dengan baju-baju untuk acara perpisahan dan studi tour ke Yogyakarta.
Namun sayangnya, hingga larut malam, pihak MSB Group sebagai EO belum muncul dan tidak ada kendaraan bis yang siap membawa para siswa berangkat.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
Baca Juga : Pasar Induk Among Tani Bakal Dilengkapi Internet, Ada 150 Titik
"Ponakan gua jadi korbannya juga ni, uda ke 2 kali gagal, dapat kabar katanya mau tetep berangkat tapi diundur lagi, kasian bocah-bocahnya udah pada girang dari sore udah ada yang disekolahan," tulis @4***.
"Jangan tergiur dari murahnya ya," sambung @can*****.
"EO-nya harus bertanggungjawab tuh, kalau ga jadi balikan uangnya saja enakan beli makanan kenyang tuh," ucap @muhammad.*****.
Berdasarkan keterangan kuasa hukum MAN 1 Bekasi Syamsudin, pihaknya akan menuntut secara perdata agar uang senilai hampir Rp 2 jura per siswa dikembalikan secara utuh.
"Melaporkan pidana karena bagaiaman pun EO telah melakukan penipuan dan penggelapan. Kita juga menuntut secara perdata akan kerugian murid dapat dikembalikan. Kerugian kurang lebih Rp 400 juta. Pengembalian 7 hari setelah dia batalkan. Bayarnya Rp 2 juta kurang seribu," ujar Syamsudin, Jumat (9/6/2023).