JATIMTIMES - Sebanyak 64 Sekolah Dasar (SD) di Kota Batu kekurangan guru. Kurangnya guru di SD tersebut lantaran faktor banyaknya yang sudah pensiun.
64 jumlah SD yang kekurangan itu dari total 88 SD. Dengan demikian SD yang memiliki guru lengkap hanya 24 SD di Kota Batu.
Baca Juga : Pariwisata Bertumbuh, Wali Kota Malang: Ini Peluang Perkuat UMKM
“Untuk tahun ini saja ada 40 guru yang pensiun, usianya di atas 60 tahun. Ini membuat kekurangan guru kelas,” ungkap Kabid Pembinaan SD, Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko.
Selain guru kelas, kekurangan guru pendidikan agama islam, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Rinciannya 40 guru yang pensiun terdiri dari 6 guru PJOK, 3 guru Agama Islam, dan 31 guru kelas.
Untuk menyiasati hal tersebut, Dinas Pendidikan sudah mengangkat guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebanyak 78 orang tahun ini. Lalu juga meluluskan 22 orang guru penggerak.
“Meski tidak terlalu berdampak karena yang diangkat itu sebagian besar juga sudah terdata sebagai tenaga pengajar, hanya saja statusnya yang meningkat dari GTT ke P3K. Tapi setidaknya bisa mengcover pembelajaran agar tetap berjalan lancar,” terang Daud.
Namun pihaknya menilai masih ada kekurangan. Mengingat nantinya jumlah guru pensiun lebih tinggi.
Baca Juga : CDC UIN Malang Launching Aplikasi Tracer Study 2023
Diketahui aturan saat ini sekolah-sekolah tidak boleh merekrut tenaga pengajar. “Kalau yang daftar itu banyak, tetapi kan sudah tidak boleh merekrut guru GTT,” imbuh Daud, Kamis (8/6/2023).
Karena itu mereka berharap ada perubahan peraturan sehingga Dinas Pendidikan Kota Batu bisa memaksimalkan dalam pemetaan tenaga pengajar.