JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen mewujudkan Kota Ramah Lansia.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, menurut Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. Beberapa indikator tersebut meliputi pelayanan masyarakat yang ramah terhadap lansia, baik layanan kesehatan, transportasi maupun layanan lainnya, hingga layanan yang dapat menunjang produktivitas lansia.
Baca Juga : Tusuk Field Collection ketika Ditagih Kreditan Motor, Debitur Ini Dijebloskan ke Penjara
"Pertama, aspek kesehatan lansia yang memang sangat perlu diperhatikan. Seperti layanan kesehatan di puskesmas, tentu perlu ditingkatkan. Itu salah satu indikator layanan primanya adalah harus memberikan layanan kepada lansia dan itu sudah berjalan serta perlu ditingkatkan," ujar Edi.
Menurut dia, beberapa indikator tersebut saat ini sudah ada yang dijalankan. Apalagi, Kota Malang juga telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2015 yang mengatur sejumlah hal tentang kesejahteraan lansia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Edi mengatakan tentu harus ada kolaborasi dari semua pihak. Baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, lembaga kemasyarakatan maupun organisasi yang menghimpun dan mewadahi lansia.
"Termasuk perhatian dari stakeholder pemerintah, kolaborasi dengan kalangan strategis lain. Ini menjadi satu ekosistem yang betul-betul sadar dengan keberadaan lansia," terang Edi.
Untuk sarana prasarana, Edi ingin setiap kantor di lingkungan Pemkot Malang maupun instansi swasta lainnya juga perlu memberikan fasilitas ramah lansia. Misal tangga khusus lansia dilengkapi dengan pagar untuk pegangan. Kemudian, kursi dan jalur khusus lansia.
"Begitu juga angkutan umum yang mempunyai tingkat ketinggian. Naiknya kan susah. Itu perlu ada fasilitas khusus lansia," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini angka harapan hidup di Kota Malang sebesar 73,4 persen. Dan angka tersebut diupayakan untuk terus meningkat. Bukan tanpa alasan. Hal itu juga mengingat jumlah lansia di Kota Malang yang disebut meningkat setiap tahun.
Saat ini, jumlah lansia di Kota Malang ada lebih dari 100 ribu. Jumlah tersebut sekitar 13,3 persen dari total masyarakat Kota Malang yang lebih dari 887 ribu jiwa. Dengan populasi lansia yang semakin tinggi, produktivitas sangat perlu diselaraskan.
Baca Juga : Peringatan HLUN 2023, Wakil Wali Kota Malang Ajak Masyarakat Apresiasi Lansia
Maka dari itu, Bung Edi memberikan saran kepada lansia untuk ikut serta berpartisipasi dalam organisasi maupun program pemerintah. Salah satunya sekolah lansia tangguh (selantang), baik yang digelar oleh pemerintah maupun oleh lembaga kemasyarakatan.
"Maka ini harus dipersiapkan. Harus kita gerakkan. Agar produktivitas dan ekosistem lansia semakin baik," imbuh Edi.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Malang Donny Sandito mengatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
"Kan tidak semua lansia aktif di lembaga sosial kemasyarakatan. Harapan kita, lansia itu semakin aktif, kemudian tercatat juga dari segi kesehatan, kehidupan dan lainnya," ujar Donny.
Dengan hal tersebut, dirinya pun meyakini bahwa para lansia bisa segera menikmati fasilitas umum (fasum) secara keseluruhan dengan lebih layak. Hal ini sebagai wujud pemerintah untuk berkomitmen dalam Malang Kota Ramah Lansia.
"Misal taman, fasilitas umum lain. Semua harus bisa dinikmati lansia. Salah satunya jalan harus bagus tidak boleh licin. Kemudian ada jalan khusus lansia juga," pungkas Donny.