JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi resmi melepas keberangkatan 85 santri yang merupakan kafilah Kabupaten Malang untuk berkompetisi dalam Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2023 pada 5 sampai 8 Juni 2023 di Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto.
Sebanyak 85 santri yang menjadi kafilah Kabupaten Malang untuk MQK Jatim 2023, terdiri dari 41 putra dan 44 putri. Kesemuanya berasal dari enam ponpes berbeda. Yakni Ponpes Darunnajah Karangploso; Ponpes Mansyaul Ulum Gondanglegi, Pondok Modern Al-Rifa'ie 1 Gondanglegi, Ponpes Raudlatul Ulum Gondanglegi, Ponpes Shirothul Fuqoha' Gondanglegi, dan Ponpes An-Nur 1 Bululawang.
Bupati Malang HM Sanusi meminta kepada 85 santri kafilah Kabupaten Malang dapat menampilkan yang terbaik serta mengharumkan Kabupaten Malang dengan meraih juara di MQK Jatim 2023.
"Mudah-mudahan pada kompetisi yang digelar pada tanggal 5 sampai 8 Juni 2023 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto, saudara sekalian dapat membawa pulang prestasi yang membanggakan," ungkap Sanusi, Senin (5/6/2023).
Menurut Sanusi, MQK Jatim 2023 dapat menjadi wadah para santri untuk menguatkan dan mengembangkan kapasitas dalam hal membaca, menerjemahkan serta memaknai bacaan dalam kitab kuning.
Selain itu, melalui kompetisi MQK Jatim 2023 ini juga dapat menjadi tempat untuk menguji tingkatan keilmuan para santri selama belajar di masing-masing ponpes, serta dapat melahirkan generasi penerus yang berkarakter agamis dan berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits.
"Terbentuknya generasi dengan pemahaman yang mendalam terhadap turats, secara tidak langsung juga akan mencetak sdm yang kompeten serta memegang teguh akidah. Dengan demikian, kompetisi ini juga dapat memberikan efek dalam jangka panjang terhadap pembangunan yang ada di Kabupaten Malang," terang Sanusi.
Baca Juga : Terekam CCTV, Kecelakaan di Perempatan Tong Kendalbulur
Lebih lanjut, Sanusi juga berharap, melalui kompetisi MQK Jatim 2023 ini dapat menjaring bibit-bibit baru yang nantinya akan mengharumkan nama Kabupaten Malang pada kompetisi MQK di tingkat nasional.
Sementara itu, selain memberikan pengarahan kepada para santri kafilah Kabupaten Malang, pihaknya juga berkesempatan memberikan bantuan uang pendampingan sebesar Rp 10 juta untuk kafilah Kabupaten Malang.
"Itu saya bantu untuk transportasi dan makan-makan kafilah Kabupaten Malang sebesar Rp 10 juta," pungkas Sanusi.