JATIMTIMES - Orang tua zaman dahulu sering kali mengaitkan jika kejatuhan cicak akan tertimpa masalah ke depannya. Sebab menurut mereka, hewan yang kerap berada di langit-langit rumah ini memiliki energi negatif bagi manusia.
Bahkan cicak sering dianggap sebagai simbol kesialan oleh beberapa orang hingga menjadi sebuah kepercayaan, seperti orang akan kehilangan orang terdekat atau orang terdekat akan sakit.
Baca Juga : Tuntut Keadilan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tegaskan Golput Saat Pemilu
Sementara di dalam Islam, cicak disunnahkan untuk dibunuh. Lantas apakah semua hal itu benar adanya?
Dilansir dari YouTube Buya Yahya pada Minggu (4/6/2023), mengatakan jika kita tidak perlu memiliki pemikiran yang aneh-aneh. Buya lantas meluruskan anggapan cicak sebagai hewan pembawa sial dan pengkhianat merupakan anggapan yang salah jika dipercayai.
"Tidak ada gelar khianat untuk binatang dan tidak ada juga gelar pendusta untuk binatang. Mereka tidak mukallaf (kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan)," jelas Buya Yahya dalam ceramahnya.
Selanjutnya Buya menganjurkan agar kita tidak berprasangka buruk terhadap Allah. Sebab menurutnya, hal itu tergantung bagaimana kita meyakininya.
"Jangan suudzon kepada Allah, tergantung bagaimana engkau menduga," ucap Buya
"Baik-baik diganti aja ya Allah Alhamdulillah," tambahnya.
Berikut ini ada 3 doa yang dianjurkan islam untuk diamalkan saat kejatuhan cicak :
Husnuzon pada Allah SWT
Sebagaimana yang tertulis pada QS Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi:
Lahu mu'aqqibatum mim baini yadaihi wa min khalfihi yahfazunahu min amrillah, innallaha la yugayyiru ma biqaumin hatta yugayyiru ma bi`anfusihim, wa iza aradallahu biqaumin su`an fa la maradda lah, wa ma lahum min dunihi miw wal
Artinya:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Setiap tertimpa sesuatu, sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita selalu senantiasa berhusnuzon kepada Allah SWT dengan segala rencana terbaik-Nya.
Bertawakal pada Allah SWT
Baca Juga : Bupati Sidoarjo Apresiasi Delapan Atlet Sidoarjo Sabet Medali Emas SEA Games 2023
Berdasar pada QS Ath Thalaq ayat 3 tentang perintah tawakal pada Allah SWT:
Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal 'alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja'alallahu likulli syai`ing qadra.
Artinya:
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Berdoa untuk kebaikan
Rasulullah SAW mencontohkan sebuah doa agar terhindar dari kesialan, sebagai berikut:
Allahumma la ya’ti bil hasanati illa anta, wa la yazhabu bis sayyi-ati illa anta, wa la haula wa la quwwata illa billah.
Artinya:
“Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, tidak ada yang menghilangkan kejahatan kecuali Engkau, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (izin) Allah”. (H.R. Ibnu Sunni)