JATIMTIMES - Hati manusia merupakan organ yang paling tulus dan jujur. Hati menjadi penggerak perasaan kita kepada seseorang.
Hati yang tulus akan berdampak baik pada perbuatan kita. Entah itu membantu orang lain ataupun cara kita bersikap kepada orang.
Baca Juga : Jumlah Medali Lebih Banyak, Kota Malang Mendarat di Posisi Runner Up Forda I Jatim
Lantas, bagaimana cara menjaga agar hati manusia tetap tulus? Simak penjelasan Buya Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya Al-Bahjah berikut.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya mendapat pertanyaan mengenai menjaga ketulusan hati manusia. Buya lantas menjawab secara sederhana, yakni hanya dengan dua kunci.
"Menjaga hati itu sederhana. Konsentrasi pada dua hal saja, yakni matamu dan telingamu," ucap Buya Yahya.
"Apa yang kamu lihat, atau melihatnya. Lihat semua Youtube semua WA dibaca. Kupingnya setiap orang ngomong didengar," kata Buya Yahya. "Gimana tidak kotor hati," sambung dia.
Buya Yahya kemudian mengumpamakan sebuah kamar yang setiap hari dibersihkan dengan alat elektronik yang canggih. Namun pintu jendela kamarnya tidak ditutup dan akhirnya debu masuk lagi.
"Ibarat membersihkan kamar. Biarpun membersihkan kamar dengan alat canggih yang bermacam-macam teknologi, cuma jendelanya tidak ditutup, semua debu masuk lagi," ungkapnya.
Menurut Buya Yahya, percuma jika hati diperkenalkan dengan akhirat dan sebagainya jika pandangan dan pendengaran kita tidak dijaga. "Biarpun sudah berusaha untuk membersihkan, dikenalkan akhirat dan lain sebagainya, surga neraka, tapi kedua hal di atas (penglihatan dan pendengaran) tidak dijaga, percuma," ucap Buya Yahya.
Baca Juga : Arema Kenalkan Dua Pemain Asing Asal Mali dan Australia
"Sederhana, nggak usah bermacam-macam urusan kepada iman akhirat. Insya Allah semuanya iman ," tambahnya.
Buya lantas menjelaskan, jika hati seseorang menjadi tidak baik dan tidak senang karena suatu perkumpulan, maka keluar dan menjauhlah.
"Kami selalu ingatkan jika dalam suatu perkumpulan membuat hatimu tidak senang, keluar. Menjadikan hatimu rusak, tinggalkan. Karena hati itu halus" jelasnya.
Buya Yahya lantas menegaskan bahwa penjagaan hati hanyalah berpusat pada pandangan dan juga pendengaran. Sebab, kedua hal tersebut yang membuat hati menjadi kotor. "Jika bicara soal menjaga hati, maka jaga pandangan dan pendengaran" ucapnya. "Mata dan telinga menjadi kunci menjaga ketulusan hati," imbuhnya.