JATIMTIMES - Viral di media sosial sekelompok orang berlarian panik dan berteriak. Ternyata mereka sedang akan menyelamatkan seorang perempuan yang diduga hendak melakukan percobaan bunuh diri dengan loncat dari Jembatan Soekarno-Hatta.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, memperlihatkan sekelompok orang yang sedang berjalan di Jembatan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kecamatan Lowokwaru berteriak panik dan berlarian.
Baca Juga : Rodalink Support Gowes Tahes 42 Tahun Perumda Tirta Kanjuruhan
Pasalnya, ada seorang perempuan duduk di pinggir pembatas Jembatan Suhat sisi barat dan diduga hendak terjun ke bawah. Sontak, sekelompok orang itu langsung menarik dan menyelamatkan perempuan tersebut.
Dari video itu, terlihat perempuan tersebut memakai pakaian berwarna hitam, terlihat masih berusia muda dengan kondisi seperti depresi. Dari informasi yang diperoleh media ini, video itu diambil pada Minggu (28/5/2023) sekitar pukul 01.04 WIB dinihari.
Mencari tahu kebenaran video viral itu, media ini memcoba bertanya ke beberapa orang yang berada di sekitar Jembatan Suhat tersebut.
Salah seorang warga sekitar, Yuli membenarkan bahwa kondisi di Jembatan Suhat saat itu memang ramai. Namun ia tak mengetahui secara pasti peristiwa tersebut.
“Arus lalu lintasnya ramai, karena malam minggu. Tapi saya enggak tahu kalau ada kejadian yang viral itu. Setahu saya, enggak ada apa-apa di Jembatan Suhat, enggak ada yang teriak-teriak,” ujar Yuli, Minggu (28/5/2023).
Baca Juga : Malang One Zero Nine Vol 2 Digelar, Kayutangan Heritage Ditutup
Hal senada juga diungkapkan oleh Agus, salah satu juru parkir yang berjaga di minimarket dekat Jembatan Suhat. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa ada peristiwa yang hingga viral di media sosial. Padahal saat itu ia juga dekat dengan jembatan Suhat. “Tidak ada apa-apa. Enggak ada orang berteriak-teriak. Saya sendiri pulangnya sampai pukul 02.00 WIB dinihari,” kata Agus.
Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengaku masih mendalami dan menggali informasi terkait video viral tersebut. “Kami belum mengerti terkait kronologinya, karena belum ada yang melapor. Kami masih menggali informasi. Intinya, kami masih mendalami,” kata Anton.