JATIMTIMES - Datangnya hari kiamat menjadi sebuah misteri. Tak seorangpun mengetahui akan kapan datangnya hari kiamat. Meski begitu, kiamat menjadi sebuah hal yang pasti terjadi. Hal ini pun telah banyak dijelaskan dalam Alquran.
Dalam Surat Al Kahfi ayat 47, Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka".
Baca Juga : Sekolah Swasta Tak Luput Dapat Perhatian, Disdikbud Kota Malang Beri Bantuan Laptop
Jika manusia mengetahui kapan akan datangnya hari kiamat, tentu mereka akan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Selain itu, bisa juga mereka akan menjadi gelisah lantaran takut amal perbuatannya baiknya sedikit dan justru lebih banyak perbuatan maksiat yang mereka buat.
Menjadi hal yang penting adalah, bagaimana seorang umat untuk menyiapkan bekal amal mereka ketika ajal menjemput dan bukan malah bertanya-tanya akan kapan datangnya hari kiamat. Berbenah diri dan bertaubat kepada Allah SWT menjadi sebuah hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan pertolongan Allah.
Untuk itu, menjadikan diri sebagai kelompok manusia yang menjadi pilihan Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dan menempati surganya adalah hal yang harus dilakukan. Lantas siapa saja kelompok manusia tersebut ?.
Diolah dari Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1, karya Abu Laits as Samarqandi,
Anas bin Malik RA berkata: Ada tiga kelompok manusia yang nanti pada hari kiamat akan berada di bawah naungan Arasy Allah, yaitu:
1. Orang yang bersilaturahmi.
Allah akan memberikan keistimewaan bagi orang yang melakukan hal ini. Orang yang bersilaturrahim, umurnya akan diperpanjangkan oleh Allah dan kuburnya akan dilapangkan, serta dikaruniai rezeki yang banyak.
2. Seorang perempuan janda yang mengasuh anak-anak dengan baik.
Baca Juga : Sayyid Syech Ahmad Rouhi Adduhaibi Al-Jeilani Kujungi Pondok Modern Al-Barokah
Perempuan yang ditinggal mati suaminya dengan meninggalkan anak-anak yatim, lalu ia mengasuh anak-anak yatim itu sampai menjadi orang yang mampu berdiri sendiri atau meninggal dunia.
3. Orang yang peduli dengan anak yatim.
Orang yang memasak makanan, lalu berbagi atau mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin untuk makan, maka orang tersebut menjadi orang yang juga dipilih oleh Allah SWT.