JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji memetakan sejumlah hal yang diperkirakan bisa dilakukan untuk mengoptimalisasi pendapatan asli daerah (PAD), selain upaya ekstensifikasi dan intensifikasi yang sudah dilakukan saat ini.
Salah satu yang ia sebut adalah pemanfaatan aset-aset Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang juga telah menjadi ruang publik. Misalnya taman.
Baca Juga : Wabup Tulungagung Datangi Mabes Polri, Laporan Terkait Ini
"Tapi banyak yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan aset kita. Kenapa? Seperti taman dibuat kafe kan bisa," ujar Sutiaji Rabu (24/5/2023).
Menurut dia, peluang tersebut menjadi salah satu yang bisa dimanfaatkan untuk dapat mendongkrak PAD. Tentunya juga harus diberikan sentuhan inovasi.
Dalam hal ini, kjuga akan sangat bagus jika yang berada pada garda terdepan untuk berinovasi adalah badan usaha milik daerah (BUMD). "Itu kalau yang nangkap BUMD kita kan bakal lebih bagus," imbuh Sutiaji.
Selain itu, salah satu hal yang bisa digunakan untuk mendongkrak perolehan PAD adalah penggunaan transaksi elektronik. Sebab, prosesnya yang dinilai lebih transparan dan bisa meminimalisasi terjadinya kebocoran.
"Ketika (transaksi) elektrik, transparansinya ada, terukur dan terpantau setiap saat. Karena realtime-nya (report) ada," jelas Sutiaji.
Termasuk di dalamnya adalah transaksi elektronik yang juga dapat diterapkan pada parkir. Saat ini parkir elektronik atau e-parkir juga telah diterapkan di beberapa titik.
Sementara untuk kemungkinan penerapannya di parkir pinggir jalan, menurut Sutiaji, masih perlu dikomunikasikan lebih mendalam. Sebab, selain dimaksudkan untuk peningkatan PAD, juga tidak boleh mengenyampingkan kesejahteraan petugas parkir.
"Jadi, peningkatan manajemen dilakukan supaya goal-nya pendapatan naik, juru parkir juga semakin sejahtera. Dan ketika pendapatan naik yang merasakan pembangunan adalah masyarakat," pungkas Sutiaji.
