JATIMTIMES - Niat hati membawakan oleh-oleh untuk keluarga, seorang turis asal Australia malah kena musibah. Turis tersebut mendapati masalah saat akan masuk ke Australia.
Dikutip dari Yahoo News, kisah turis itu diceritakan melalui media sosial facebook. Bermula seorang turis asal Australia baru saja kembali dari tempat liburannya, Bali.
Baca Juga : Selain Jalur Prestasi, Pemkot Mojokerto Juga Buka Jalur Penghafal Al-Quran di PPDB Online 2023
Turis tersebut membawa barang oleh-oleh untuk keluarganya di Australia. Tetapi turis tersebut dicegat oleh bea cukai Australia lantaran bermasalah dengan barang bawaannya.
“Hati-hati di bea cukai Australia. Undang-undang baru hanya memperbolehkan maksimal tiga tas palsu untuk masuk ke sana,” tulisnya.
Yang menjadi masalah adalah tas yang dibawanya untuk oleh-oleh bermerek palsu. Turis itu membawa lebih dari selusin tas dan dompet Luis Vuitton dan Gucci namun palsu.
Alhasil turis itu dibawa ke ruang interogawi. Ternyata tas dan dompet ini dicurigai sebagai barang dagangan yang akan diperjualbelikan di Australia.
Tak panik, turis tersebut mengeluarkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa hanya membawa oleh-oleh. Struk belanja dikeluarkan. Harga tas dan dompet ini masing-masing hanya USD 5-10 atau sekitar Rp 148 ribu yang paling mahal.
Baca Juga : FIFA Beri Kode Messi Bakal ke Indonesia?
Alasanya membeli banyak oleh-oleh itu karena mempunyai sembilan anak, 19 cucu dan tiga cicit. Niatnya oleh-oleh itu akan dibagikan untuk keluarganya. "Saya harus membuktikan itu. Untunglah saya menyimpannya struk belanjaan,” imbuhnya.
Pihak bea cukai pun memberitahunya bahwa pelancong dilarang membawa tiga tas palsu ke Australia. Menurut The Australia Border Force (ABF), sebuah pasukan perbatasan negara, mengatakan, barang bermerek palsu tidak diizinkan masuk ke Australia. Mulai dari pakaian, kosmetil, parfum, sepatu, tas tangan, hingga alat pelurus rambut.