JATIMTIMES - Hasil panen raya ikan di kawasan perikanan kelompok Sanare Fish Farm di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang mengalami surplus. Diperkirakan keuntungan yang diperoleh kelompok Sanare Fish Farm mencapai puluhan juta.
Hal itu disampaikan Bupati Malang HM. Sanusi saat meninjau langsung kegiatan panen raya ikan di kawasan perikanan kelompok Sanare Fish Farm, Senin (22/5/2023). "Agenda panen ikan nila yang diprogram Pemkab Malang ini berada di areal seluas 2.500 (meter)," katanya.
Baca Juga : Sunscreen Spray Lebih Efektif, Berikut Cara Penggunaan dalam Waktu Lama
Luas lahan tersebut mampu menampung tebaran ikan hingga puluhan ribu ekor. Dari jumlah tersebut, dibutuhkan biaya operasional, baik pakan dan lain sebagainya, total mencapai lebih dari Rp 150 juta.
"Dengan tebaran puluhan ribu ekor ikan dan dibantu pembiayaan pakan dan seterusnya itu habis sekitar Rp 150 juta. Kemudian setelah dipanen, hasilnya itu sekitar 10 ton dengan harga jual sekitar Rp 20 ribu per kilogram," terangnya.
Sementara itu, lanjut Sanusi, dari perhitungan tersebut, hasil panen yang diterima kelompok Sanare Fish Farm jika dirupiahkan mencapai lebih dari Rp 200 juta. "Menghasilkan lebih dari Rp 200 juta, sehingga modal sekitar Rp 150 juta itu menghasilkan sekitar Rp 200 juta. Jadi, ada keuntungan sekitar 50 juta, bahkan lebih," jelasnya.
Selama ini, panen ikan yang dihasilkan kelompok Sanare Fish Farm, selain dijual kepada masyarakat, juga dipasok ke beberapa warung makan. "Kalau jualnya menurut kelompok Sanare Fish Farm itu ke warung-warung dan ke kelompok pemancingan," imbuhnya.
Meski hasil produksi terbilang cukup tinggi, jumlah itu masih belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan pasar. Sehingga rencananya potensi ikan, termasuk di kelompok Sanare Fish Farm, akan terus dikembangkan.
"Stoknya masih kurang karena permintaan cukup banyak. Sehingga dikembangkan untuk berikutnya itu ditambah lagi satu hektare dan sudah (dikembangkan, red) secara mandiri," ujar Sanusi.
Selain kelompok Sanare Fish Farm, potensi budidaya ikan yang ada di Kabupaten Malang juga akan dikembangkan. Tujuannya untuk memenuhi permintaan pasar.
Sejauh ini, menurut Sanusi, beberapa wilayah seperti di Kecamatan Wajak, Tumpang, Ngajum, hingga di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, juga memiliki potensi budidaya ikan yang cukup menjanjikan. Potensi itulah yang akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar.
"Di Bangelan itu pakai air deras. Artinya dari sumber langsung masuk ke kolam dan itu lebih cepat lagi hasilnya. Tapi secara umum rata-rata hasilnya hampir sama. Bahkan ada yang setengah hektare itu bisa menghasilkan Rp 400 juta," ujarnya.
Sekadar informasi, sejak tahun 2020, Pemkab Malang melalui Dinas Perikanan telah memberikan program bantuan budidaya ikan nila. Sistem budidaya ini merupakan inovasi yang berbasis sistem kawasan yang terintegrasi dengan pemanfaatan lahan pedesaan. Yakni yang diberi nama program Budidaya Nila Sistem Kawasan di Kabupaten Malang (Dini Siswa Malang).
Dalam beberapa inovasinya, Pemkab Malang telah memberikan hibah paket kawasan budidaya nila sebanyak 65.000 ekor benih dan 11.640 kilogram pakan. Sementara itu, hasil yang sudah dipanen mencapai 62 ton dengan ukuran 4 hingga 5 per kilogram dengan harga Rp 25 ribu.
"Pemkab Malang akan terus berkomitmen untuk mendorong perkembangan produksi pangan lokal melalui berbagai kebijakan dan program yang bersifat inovatif," tukas bupati Malang.