JATIMTIMES - Busuk buah tidak hanya dialami para petani apel di Kota Batu, tetapi juga di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Di sana didapati banyak apel yang mengalami busuk buah.
Kepala Desa Madiredo Mahfud mengatakan, luasan lahan perkebunan apel di desanya mencapai 250 hektare. Rata-rata seluruh kebun mengalami busuk buah yang masih belum ada solusinya.
Baca Juga : Muhaimin Iskandar Usulkan Dana Desa Naik Jadi 5 Kali Lipat
“Kendala dalam merawat buah apel saat ini adalah busuk buahnya,” ucap Mahfud. Busuk buah ini terlihat ada busuk pada buah apel sehingga tidak laku dijual.
Salah satu upaya untuk menghindari terjadi busuk buah, petani di Madiredo menyiasatinya dengan membungkus buah apel dengan kertas. “Menghindari busuk buah, kami siasati bungkus apelnya pakai kertas,” tambah Mahfud.
Apel yang sudah terkena busuk buah tidak dapat dijual, sehingga petani pun tidak bisa maksimal saat panen. Sekali panen saat terjadi busuk buah, petani hanya bisa memperoleh 15 ton dari laham seluas 1 hektare.
“Kalau gak kena busuk buah, bisa lebih 15 ton untuk luasan 1 hektare,” terang Mahfud, Minggu (21/5/2023).
Buah yang terkena busuk buah pun akhirnya diolah lagi oleh warga di sana. “Bisa dibuat keripik apel atau carangmas yang menjadi unggulan produk dari Desa Madiredo,” imbuh Mahfud.
Baca Juga : Melalui Jelajah Desa, Disparbud Kabupaten Malang Fokus Kembangkan Potensi Desa Wisata
Sejauh ini buah apel yang dipanen itu dipasarkan keberapa daerah. Antara lain Jombang.
Mahfud pun berharap ke depan masalah busuk buah bisa teratasi. Terlebih perkebunan apel di Madiredo menjadi salah satu destinasi wisata petik.