JATIMTIMES - Jika melintas di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, terlihat gedung baru mewah berjajar. Bangunan itu adalah Pasar Induk Among Tani.
Progres pembangunannya sudah mencapai 99,66 atau hanya kurang 0,34 persen. Dengan demikian, kontraktor pelaksana hanya perlu melakukan finishing dan beberapa pengecekan.
“Sekarang realisasinya sudah 99,66 persen,” ucap Deputi Project Manager PT Sasmito Joko Suwarno, Kamis (18/5/2023).
Baca Juga : Heboh Patung Ganesha di Bibir Kawah Bromo Hilang, Warga Tengger Diimbau Tak Termakan Isu yang Menyulut Emosi
Ia menambahkan, kekurangan 0,34 persen hanya menyisakan proses finishing. Prosesnya tinggal pembuatan pagar depan hingga pengecatan. Selanjutnya penataan dan pembersihan area taman dan penyiraman.
“Kalau area taman di depan awalnya perencanaan biasa tapi, akhirnya di-review (penambahan) agar terlihat bagus dan menarik,” imbuhnya.
Bahkan eskalator yang ada di dalamnya pun sudah bisa dijalankan, namun perlu dilakukan pengecekan. Tetapi saat ini tahapan yang dilakukan pengetesan fungsi hidrant.
Kemudian instalasi listrik juga sudah berfungsi. Seluruh zona pasar terdapat 560 kilo volt-ampere atau kVA. Rencananya pasar ini bakal diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga : Maling Ini Merekam Aksinya Sendiri Saat Sedang Mencuri di Kawasan Air Terjun Dolo Kediri
Sedangkan konsep bangunan untuk Pasar Induk Kota Batu telah merujuk pada Peraturan Menteri PUPR No 2 Tahun 2015 tentang bangunan gedung hijau, yang mengutamakan efisiensi listrik, air, dan ramah lingkungan. Sehingga bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, ramah anak dan ramah difabel.
Nantinya, Pasar Induk Among Tani ini akan beroperasi selama 24 jam mengingat nantinya juga akan ada ruang kuliner sehingga diharapkan mampu memecah keramaian di alun-alun dan meningkatkan perekonomian pedagang.
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar. Pemenang lelang tender pekerjaan revitalisasi ini adalah PT Sasmito dari Surabaya senilai Rp 151 miliar. Ada efisiensi anggaran Rp 49 miliar.