JATIMTIMES - Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., membuka Pelatihan Dasar Manajemen Bencana di Pendopo Wahyawibawagraha pada Senin (15/5/2023) pagi. Bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kegiatan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember itu diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai daerah.
Berdasar data BPBD Jember, tercatat para peserta di antaranya berasal dari BPBD Kabupaten Jember, BPBD Kabupaten Banyuwangi, BPBD Kota Probolinggo, BPBD Kabupaten Lumajang, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kota Banjarmasin, BPBD Kabupaten Buleleng, BPBD Kabupaten Magetan, BPBD Kabupaten Semarang, dan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga : Terima Keluhan Pekerja Pabrik Rokok,Mas Dhito Selesaikan Permasalahan Pekerja Pabrik SKT
Dalam sesi wawancara, Bupati Hendy menjelaskan bahwa ada puluhan peserta yang berasal dari lima provinsi tengah mengikuti pelatihan tersebut. Menurut dia, penempatan pelatihan di Jember dinilai sangat tepat. Selain lantaran banyak titik risiko bencana di Kabupaten Jember, pelatihan itu diharapkan mampu menggugah kewaspadaan banyak orang terkait dengan adanya bencana.
"Memang tidak berharap ada bencana, tapi ini bagian ikhtiar," lanjutnya. Dengan begitu, mampu memanajemen berbagai hal saat bencana itu terjadi. Salah satunya, mengurangi adanya korban bencana. Selain itu, pelatihan yang diikuti peserta dari berbagai daerah itu juga diharapkan mampu menjadi sarana kolaborasi hingga menjalin silaturahmi antar anggota BPBD dari berbagai daerah.
"Bila suatu saat butuh bantuan dalam bentuk apapun antara satu sama lain, ini akan menjadi sangat penting," ungkapnya. Belum lagi, bencana tak pernah bisa direncanakan. Yang jelas, lanjutnya, kita siapkan kekuatan kita untuk berkolaborasi menanggulangi bencana.
Lebih lanjut, terkait dengan adanya pelatihan. Para peserta diharapkan paham mengenai dasar-dasar penanggulangan bencana. Termasuk mengenai manajemen logistik-peralatan, data-informasi, serta kerjasama berbagai pihak untuk menanggulangi bencana.
Baca Juga : Bakal Libatkan ASN, Wali Kota Malang Sutiaji Optimistis Bisa Zero Stunting
Bupati menyatakan, adanya pelatihan itu juga menumbuhkan inspirasi. "Kami akan mulai memberikan pelatihan kepada ASN, ada sekitar 22 ribu ASN," tuturnya. Kenapa? Sebab, hampir setiap titik di Kabupaten Jember berisiko bencana. Jika mengandalkan anggota BPBD dan relawan bencana, jelas tidak akan mampu. Oleh karena itu, perlu ada tanggung jawab dari seluruh pihak. Sebab, bencana menjadi tanggung jawab bagi pemerintah dan juga masyarakat. (*)