JATIMTIMES - Penataan tata ruang kota yang bagus dan juga pengentasan kawasan kumuh yang optimal membuat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang banyak dikunjungi berbagai instansi pemerintah dari daerah lain. Salah satunya adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cilegon yang melakukan studi tiru, Selasa (16/5/2023).
Sekretaris DPUPRPKP Kota Malang Dahat Sihbagyanto menjelaskan, telah banyak instansi dari daerah lain yang berkunjung atau melakukan studi tiru di Kota Malang, khususnya di DPUPRPKP Kota Malang.
"Sudah banyak yang berkunjung melakukan studi tiru, khususnya terkait Program Kotaku, pengentasan kawasan kumuh," jelasnya.
Baca Juga : Disporapar Kota Malang Siapkan 17 Venue untuk Gelaran Forda Jatim 2023
Kunjungan studi tiru DPRKP Kota Cilegon ini lebih kepada bagaimana kiat-kiat DPUPRPKP Kota Malang dalam upaya melakukan pengentasan kawasan kumuh. Seperti diketahui, kawasan kumuh di Kota Malang telah banyak dientaskan.
Pada 2021, Kota Malang memiliki luas kawasan kumuh sebesar 274,83 hektare (ha). Luasan kawasan kumuh itu kian berkurang dengan berbagai upaya yang dilakukan DPUPRPKP Kota Malang.
Pada akhir 2021, terdapat penyusutan luasan kawasan kumuh di Kota Malang dan tersisa 224,19 ha. Dari sini, terjadi penurunan 50,64 ha kawasan kumuh. Saat ini, kawasan kumuh yang terluas berada di kawasan Mergosono, Kotalama, dan Ciptomulyo.
Untuk itu, dalam upaya keberlanjutan penanganan kawasan kumuh, DPUPRPKP Kota Malang terus berupaya mengurangi kawasan kumuh dengan berbagai program strategis. Sinergitas pun dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk juga menjalankan program strategis secara keroyokan.
"Penanganan secara terpadu misalkan program Kotaku, Sanimas dipadukan dengan Pamsimas, SLBM, sanitasi air bersih atau tata lingkungan," ucapnya.
Selanjutnya, kawasan daerah aliran Sungai Brantas hilir Kotalama dan Mergosono menjadi fokus penanganan. "Goal-nya adalah bagaimana penanganan kawasan kumuh dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang makin inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.
Sementara itu, Dahat juga menyampaikan, sejauh ini DPUPRPKP Kota Malang telah dikunjungi kurang lebih sekitar 10 instansi pemerintahan dari daerah lain untuk melakukan studi tiru.
Baca Juga : Rokok Ilegal Masih Marak, Satpol PP Bangkalan Operasi di 2 Pasar
Banyaknya kunjungan studi tiru ini, menurut Dahat, juga menjadi semangat DPUPRPKP Kota Malang untuk lebih baik lagi dan berbenah dalam segala hal.
"Ini jadi motivasi kami untuk jauh lebih baik lagi ke depan dalam melayani masyarakat. Kami selalu terbuka untuk saling sharing, bersama-sama melakukan pembangunan yang lebih baik lagi," pungkasnya.