JATIMTIMES - Senat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar rapat senat yang berlangsung selama dua hari berturut-turut (10-5-2023). Ada 47 anggota senat yang ikut rapat.
Rapat tersebut membahas pemberian pertimbangan kenaikan pangkat bagi para dosen ASN di lingkungan Kampus Ulul Albab.
Baca Juga : Saat Kapolres Tuban Baru Bertemu dengan Jurnalis, Ini yang Dibahas
Ketua Senat UIN Maliki Malang Prof Dr Muhtadi Ridwan menjelaskan, saat ini ada 21 orang dosen dengan jabatan lektor kepala bersiap menuju jabatan guru besar. Namun, tentu untuk dapat naik ke jabatan guru besar, dosen harus memenuhi angka kredit yang telah diatur dalam aturan.
Angka kredit harus memenuhi standar penilaian, mulai dari aspek pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian, dan nilai penunjang lainnya yang mendukung untuk kenaikan pangkat gelar akademik tertinggi tersebut.
"Bagi para dosen yang nilainya memenuhi syarat akan diusulkan ke guru besar," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan Prof Muhtadi, ada 7 calon guru besar yang dapat diusulkan. Sebab, 7 dosen tersebut telah memenuhi persyaratan angka kredit. Setiap dosen yang angka kreditnya mencapai 810 sudah bisa diusulkan menjadi guru besar. "Kami akan segera usulkan mereka menjadi guru besar UIN Maliki Malang," ucapnya.
Prof Muhtadi juga menyampaikan, bahwa saat ini jumlah guru besar yang aktif di UIN Maliki Malang sejumlah 33 orang. Potensi yang dimiliki UIN Maliki Malang masih banyak. Selain 21 lektor kepala yang semakin dekat menuju pangkat guru besar, masih ada 38 dosen berpangkat lektor yang juga berpotensi.
Baca Juga : Setorkan 50 Bacaleg ke KPU, PDIP Tulungagung Targetkan 15 Kursi DPRD di 2024
Untuk itu, UIN Maliki Malang akan terus berupaya mendorong penambahan jumlah guru besar. Sebab, hal ini juga mendukung cita-cita besar kampus untuk menjadi kampus unggul bereputasi internasional.
"Kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak bisa terlepas dari jumlah profesor atau guru besar yang dimiliki, maka harus terus ditambah," pungkasnya.