JATIMTIMES - Enam warga Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang diduga menjadi korban usai mengkonsumsi minuman keras (miras). Dari enam korban tersebut, dua diantaranya dikabarkan meninggal dunia. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Polsek Karangploso, korban yang diduga meninggal usai mengkonsumsi miras tersebut berinisial A dan AS.
Saat di konfirmasi, Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar membenarkan dugaan korban meninggal karena menenggak miras tersebut. Menurutnya, kedua korban tersebut kini sudah dimakamkan.
Baca Juga : Amankan Pilkades, Pemkab Malang Terjunkan Personel Satpol PP dan Linmas
"Keduanya (korban) sudah di makamkan tadi pagi, korban (yang meninggal) semuanya warga Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).
Diperoleh keterangan, ke enam korban tersebut mengkonsumsi miras bersama pada Senin (8/5/2023). Usai menenggak miras, mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya, Selasa (9/5/2023) pagi, mereka masih sempat beraktivitas seperti hari biasanya. Pada malam harinya, para korban mulai merasakan gejala yang tidak wajar.
Selain dua orang korban dinyatakan meninggal dunia, beberapa korban lainnya juga dikabarkan sempat tidak sadarkan diri karena kondisinya yang kritis.
Atas kejadian tersebut, beberapa korban sempat di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawa dua orang korban yakni A dan AS tak bisa terselamatkan.
Baca Juga : Hendak Gadaikan Kendaraan Hasil Curian, Warga Gondanglegi Ditangkap Polisi
"Saat ini kejadian adanya korban dari dugaan minuman keras masih kita lakukan penyelidikan," ucap Kapolsek Karangploso.
Dalam serangkaian penyelidikan tersebut, polisi masih mendalami terkait penyebab kematian korban. "Kami masih melakukan penyelidikan terkait dua orang yang meninggal dunia karena apa, itu sedang kita dalami," ungkapnya.
Sementara itu, dalam waktu dekat ini, polisi juga akan meminta keterangan dari para korban yang hingga kini dikabarkan masih menjalani perawatan. "Korban masih belum bisa di mintai keterangannya, kami masih melakukan penyelidikan," tukasnya.