JATIMTIMES - Kepala Kantor Kementerian Agama RI (Kemenag) Kota Malang Achmad Shampton menyebutkan, per tanggal 8 Mei 2023 terdapat 1.147 orang jemaah haji yang dapat melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Pria yang merupakan anak dari Rais Syuriah PWNU Jawa Timur periode 2002-2007 KH Achmad Masduqi Mahfudz ini menjelaskan, 1.147 orang jemaah haji tersebut terdiri dari beberapa kategori. Yakni lunas tunda dan urut porsi 984 orang, lanjut usia 39 orang, dan cadangan 124 orang.
Baca Juga : Isu Sutiaji Maju Legislatif, DPC Partai Demokrat Kota Malang Angkat Bicara
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono ini juga menyebutkan, bahwa dari total kuota 1.147 orang jemaah haji tersebut, tercatat hingga 8 Mei 2023 masih 792 orang yang telah melunasi BPIH. Tersisa 355 orang calon jemaah haji yang masih belum melunasi BPIH.
Namun, pria yang akrab disapa Gus Shampton ini mengatakan, bahwa pelunasan BPIH akan dibuka sampai 12 Mei 2023 mendatang. "Batas pelunasan sampai 12 Mei 2023. Kalau tidak dilunasi, kuota tidak terpenuhi, mungkin pemerintah akan membuka lagi," ungkap Gus Shampton, Rabu (10/5/2023).
Pihaknya menjelaskan, bahwa nanti pada 23 Mei 2023 merupakan gelombang pertama para jemaah haji masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Namun, untuk jemaah haji Kota Malang akan berangkat ke Asrama Haji Sukolilo di gelombang kedua.
"Jadi per 23 Mei mulai ada masuk asrama haji, nanti kita gelombang kedua. Kemungkinan kloter 50-an ke atas, di situ masih ada space. Teman-teman yang belum melunasi bisa untuk melunasi," terang Gus Shampton.
Gus Shampton menjelaskan, bahwa kuota jemaah haji sebanyak 1.147 orang yang berangkat pada tahun 2023 ini merupakan para jemaah haji yang seharusnya berangkat pada tahun 2020 dan 2021.
Baca Juga : Mendapat Pelayanan Maksimal, Peserta BPJS Kesehatan Mengaku Tenang dan Senang
"Ini yang berangkat menunggu dari tahun 2011-2012 mayoritas adalah jemaah yang berangkat tahun 2020-2021. Harusnya berangkat tahun itu tapi karena pandemi nggak bisa berangkat," jelas Gus Shampton.
Pihaknya pun pada tahun 2023 ini berupaya untuk menghabiskan utang para calon jemaah haji yang seharusnya berangkat di tahun 2020 dan 2021. Selain itu, pihaknya juga berupaya mencari calon jemaah haji yang mengalami kost contact atau tidak dapat dihubungi.
"Makanya kita kemarin ke radio, medsos, semua kita cari dan kita upayakan. Karena beberapa yang ketemu dan baru datang bilang nggak tahu apa-apa. Karena orang sepuh kan biasanya nggak buka Hp," pungkas Gus Shampton.
